Tahun 2016 yang lalu, Masna yang sudah bertugas di kecamatan Bintang kurang lebih 7 tahun, akhirnya di “reposisi” ke kecamatan Pegasing. Tujuan “penyegaran” ini, adalah agar keberhasilan Masna dalam membina petani di kecamatan Bintang juga bisa dia aplikasikan di kecamatan Pegasing, sebuah kecamatan yang memilki potensi lahan pertanian yang cukup luas dan menjadi salah satu tolok ukur pembinaan pertanian, karena lokasinya yang tidak begitu jauh dari pusat kota.
Tidak ada kesultan bagi Masna untuk beradaptasi dengan lingkungan dan wilayah kerja barunya, karena selama ini dia sudah cukup dikenal oleh berbagai kalangan, termasuk para petani. Berbekal pengalaman mengembangkan varietas unggul padi di tempat tugasnya yang lama, Masna mulai memperkenalkan varietas padi Inpari 28 di kecamatan Pegasing. Prediksi Masna tidak meleset, karena ternyata setelah mendapatkan penjelasan detil tentang keunggulan varietas ini, para petani di kecamatan Pegasing langsung antusias untuk mengembangkan varietas baru ini. Dan hanya dalam hitungan bulan, Masna telah berhasil mengajak ratusan petani di kecamatan ini untuk beralih dari varietas padi lokal ke varietas Inpari 28.
Hasil panen yang cukup memuaskan pada musim tanam 2016 yang lalu, membuat para petani di hampir semua wilayah kecamatan Pegasing, semakin antusias untuk mengembangkan varietas ini di lahan sawah mereka. Dalam musim tanam 2016/2017 yang dimulai pada bulan Januari 2017 ini, tidak kurang 200 hektar lahan sawah milik petani yang sudah ditanami dengan varitas Ipnpari 28 ini. Dan pada musim tanam 2017 yang akan dimulai pada bulan Maret 2017, mendatang, setidaknya sudah terindetifikasi 400 an hektar sawah yang petaninya sudah siap untuk mengembangkan varietas padi unggul yang sudah terbuksi punya adaptasi di dataran tinggi ini.
Tanpa mengecilkan peran para penyuluh pertanian lainnya, harus kta akui bahwa semua itu tentu tidak terlepas dari peran seorang Masna Manurung, meski secara genetis bukan urang Gayo asli, tapi semua ilmu, pengalaman dan pengabdiannya hanya dipersembahkan untuk masyarakat tani Gayo. Berkat kegigihannya, kini para petani di daerah ini mengenal varietas padi unggul yang cocok dikembangkan di dataran tinggi, dan berkat kerja kerasnya, para petani Gayo kini bisa menikmati hasil panen padi dengan produktivitas yang lebih tinggi. Baginya, tanah Gayo sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidupnya, itulah sebabnya pada diri penyuluh pertanian ini, kita dapat melihat totalitas pengabdian yang hanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masayarakat Gayo khususnya para petani. Didukung kapasitas keilmuan dan semangat pengabdiannya yang tinggi, tidak perlu disangsikan lagi, bahwa sosok pengabdi yang tulus seperti inilah yang sejatinya dibutuhkan oleh masyarakat Gayo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H