Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Manfaat Memelihara Tanaman Obat di Pekarangan Rumah

11 Oktober 2016   13:07 Diperbarui: 11 Oktober 2016   17:42 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Beberapa jenis tanaman obat di pekarangan rumahku (Doc. FMT)

Sakit atau penyakit terkadang datang dengan tiba-tiba, tidak mengenal waktu, tidak ada aba-aba atau gejala sebelumnya, itu yang sering membuat seseorang bisa menjadi panik ketika salah seorang anggota keluarga mereka mendadak sakit. Apalagi kalau itu terjadi pada tengah malam, atau ketika kita berada jauh dari kota, tentu agak sulit mencari pertolongan medis secara cepat.

Jenis penyakit sekarang juga bermacam-macam, sehingga juga butuh obat dan penanganan yang berbeda-beda pula. Jika kita tinggal di seputaran kota, mungkin tidak terlalu sulit untuk mendapatkan pertolongan medis baik dari dokter maupun rumah sakit, begitu juga dengan obat yang mudah didapat dari apotek atau toko obat. Namun jika kita tinggal agak jauh dari kota, apalagi akses transportasinya belum bagus, sakit tiba-tiba tentu akan membuat bingung seluruh anggota keluarga.

Tapi kalau kita mau belajar dari alam, kita akan menyadari bahwa Tuhan itu maha adil, setiap kali dia menguji hamba-Nya dengan penyakit, Dia sudah meyediakan obat atau penangkalnya, hanya saja sebagian dari kita kurang mengetahui, bahwa disekitar kita sebenarnya banyak sekali berbagai jenis tumbuhan yang bisa dijadikan obat dari bermacam penyakit. Selain efektif dan murah, penggunaan tanaman obat, relatif aman karena nyaris tidak menyebabkan efek samping, berbeda dengan obat-obatan kimia.

Kebetulan saya adalah orang yang rada 'alergi' dengan pengobatan medis baik oleh dokter maupun rumah sakit, bukan karena tidak pernah sakit, tapi sepertinya saya lebih percaya dengan obat-obatan alami yang berasal dari tanaman yang banyak tumbuh di sekitar kita. Itulah sebabnya saya suka mengoleksi berbagai tanaman obat di pekarangan rumah saya yang tidak begitu luas.

Sudah bertahun-tahun saya memelihara berbagai jenis tanaman yang bisa dijadikan obat, dan sudah banyak saya rasakan manfaatnya, bukan saja bagi saya pribadi, tapi juga bagi anggota keluarga, tetangga dan para kenalan. Ada perasaan bahagia, ketika tanaman yang kita pelihara di pekarangan rumah sendiri kemudian bermanfaat bagi orang lain, apalagi jika setelahnya ada kabar bahwa tanaman yang saya berikan mampu membuat seseorang sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Pernah suatu kali seorang teman datang mengeluhkan penyakit yang diderita anaknya, sudah banyak dokter dan bermacam obat sudah dicoba, tetapi hasilnya nihil. Kemudian saya sarankan untuk mencoba tanaman obat yang ada di pekarangan saya, dosis dan cara membuatnya saya dapatkan dari referensi yang pernah saya baca. Dan alhamdulillah, setelah rutin meminum obat herbal yang berasal dari tumbuhan itu, penyakit yang dideritanya sudah jauh berkurang, bahkan nyaris sembuh total.

Di lain waktu, ada tetangga yang anaknya menderita diare pada tengah malam. Untuk membawanya ke dokter atau klinik tidak memungkinkan, karena sudah larut malam, karena pasti sudah tutup. Kembali saya sarankan untuk diberikan obat tradisional yang berasal dari tanaman yang tumbuh di pekarangan saya, alhamdulillah, setelah beberapa kali diminumkan, penyakit diare itu hilang.

Begitu juga ketika anggota keluarga saya ada yang sakit, saya tidak ingin buru-buru membawanya ke dokter atau rumah sakit. Sepanjang penyakitnya tidak mengkhawatirkan, saya lebih cenderung untuk memberikan obat herbal dari tanaman yang ada di pekarangan saya. Dan cara yang saya terpkan ini ternyata cukup efektif, penyakit seperti asam urat, diare, perut kembung, diabetes bahkan keracunan makanan, bisa disembuhkan dengan tanaman yang sengaja saya pelihara di pekarangan rumah.

Sebenarnya ada banyak jenis tanaman yang bisa dijadikan obat untuk berbagai penyakit, tapi tidak semua saya koleksi, karena selain keterbatasan lahan, beberapa jenis diantaranya merupakan tanaman yang lazim dibudidayakan oleh petani. Ada beberapa jenis tanaman obat yang sengaja saya pelihara di pekarangan rumah, karena bisa menjadi alternatif pengobatan beberapa penyakit yang belakangan ini sering menggejala di sekitar kita.

Sebagian tanaman itu tumbuh sendiri kemudian saya rawat dan saya pelihara, sebagian lagi memang sengaja saya tanam dalam pot, khususnya untuk tanaman yang agak langka dan sulit mendapatkannya. Berikut, beberapa jenis tanaman yang bisa dijadikan obat yang saya pelihara di pekarangan rumah saya, ada banyak jenis tapi saya hanya menyebutkan beberapa saja yang saya kira paling banyak dicari dan dibutuhkan orang.:

daun-katarak-kitolod-57fc80cfc423bddc17a6965b.jpg
daun-katarak-kitolod-57fc80cfc423bddc17a6965b.jpg
Kitolod (Hiphobroma longiflora)
Tanaman berbentuk perdu rendah, dengan daun berbentuk runcing bergerigi memanjang ini juga sering disebut sebagai daun katarak. Dan sesuai dengan namanya, tanaman yang meiliki bunga berwarna putih ini, memang berguna untuk pengobatan berbagai penyakit mata, seperti mata merah akibat iritasi, gejala rabun bahkan katarak.

Cara menggunakannya pun cukup mudah, tinggal ambil beberapa lembar daun dan bunga kitolod, kemudian diremas-remas dan ditambahkan dengan air hangat, kemudian disaring dan diteteskan pada mata yang sakit 1-2 tetes, cukup 1 – 2 kali sehari. Saya termasuk yang paling sering menggunakan tanaman ini, karena mata saya memang sudah minus dan berkaca mata, usai menggunakan tanaman ini, mata saya tersa lebih segar, dan penglihatan saya lebih jelas.

daun-ciplukan-57fc80eb86afbdab1522605e.jpg
daun-ciplukan-57fc80eb86afbdab1522605e.jpg
Ciplukan (Physalis angulata)
Tanaman yang dikenal dengan nama ciplukan (Jawa), ceplukan (Sunda), ada juga yang menyebutnya dedepok (Gayo) ini bukan termasuk tanaman langka, namun terkadang agak sulit mendapatkannya karena memang jarang yang memelihara tanaman ini. Tanaman yang memiliki bunga berbentuk unik ini ternyata juga bermanfaat sebagai arternatif pengobatan penyakit gula (diabetes mellitus). Kandungan zat dalam tanaman ini dapat mengurangi kadar gula darah, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit diabetes.

Caranya menggunakannya juga sangat mudah, cukup ambil cabang, daun dan buah tanaman ini secukupnya, kemudian direbus dengan air sampai airnya tinggal setengahnya, kemudian diminum secara rutin 2 kali sehari. Pengalaman dari tenaga saya yang rutin meminum rebusan tanaman ini, kadar gula darahnya yang selama ini selalu tinggi, sekarang relatif stabil. Ada beberapa tetangga yang sering meminta tanaman ini untuk pengobatan diabetesnya, itulah sebabnya saya tetap memelihara tanaman ini, meski saya dan keluarga tidak pernah memanfaatkannya.

daun-sirsak-57fc8102d092737d1978fded.jpg
daun-sirsak-57fc8102d092737d1978fded.jpg
Sirsak (Anona muricata)
Selain sebagai tanaman buah, ternyata tanaman sirsak juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat alami alias herbal. Tak hanya buahnya yang bisa dijadikan minuman jus segar, daun sirsak juga bisa jadi alternatif obat beberapa penyakit yang belakangan ini nyaris diderita atau dialami semua orang. Penyakit asam urat, kebas-kebas, sering semutan, bahkan tekanan darah tinggi, bisa disembuhkan dengan tanaman ini. Bahkan pengalaman dari teman saya yang anaknya menderita tumor payudara, konon bisa sembuh dengan meminum ramuan daun sirsak ini secara rutin selama 6 bulan.

Isteri saya yang kadang-kadang tensi darahnya naik tiba-tiba disertai kebas-kebas pada tangan dan kaki, juga sembuh dengan meminum ramuan ini secara berkala, yaitu pada saat dirasakan gejalanya. Caranya juga sangat mudah, tinggal ambil beberapa lembar daun sirsak yang tidak terlalu tua, tapi tidak terlalu muda, kemudian rebus sampai airnya tinggal setengahnya, minum setiap kali menjelang tidur, Insya Allah penyakit hipertensi, asam urat, kebas-kebas akan hilang secara perlahan.

daun-mahkota-dewa-57fc8116747e611c0d33c2f4.jpg
daun-mahkota-dewa-57fc8116747e611c0d33c2f4.jpg
Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Tanaman berdaun kecil dan cenderung rimbun dengan buah kecil-kecil berwarna merah menyala ini tergolong tanaman yang agak sulit didapatkan, itulah sebabnya saya sengaja memelihara tanaman ini di pekarangan. Bagian yang paling sering digunakan untuk obat adalah buahnya, meski demikian daunnya juga berkhasiat untuk pengobatan beberapa jenis penyakit. Rebusan dari buah mahkota dewa bisa untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti rematik, gatal-gatal (eksim) bahkan bisa menjadi penawar racun (detoksifikasi). Khusus untuk penanganan pada gejala keracunan makanan, ambil beberapa buah mahkota dewa yang sudah masak (berwarna merah), buang bijinya kemudian dihaluskan, tambahkan sedikit air lalu diminum.

Berbeda dengan penawar racun lainnya yang menyebabkan muntah, buah mahkota dewa akan melarutkan racun dalam tubuh dan mengelaurkannya bersama kotoran. Pengalaman ini pernah saya coba, ketika ada tetangga yang keracunan jamur liar, meski tanpa pertoliongan medis, Alhamdulillah dia bisa tertolong oleh tanaman ini. Untuk pengobatan rematik atau sama urat, buah mahkota dewa dibuang bijinya lalu dikeringkan, kemudian direbus dan airnya diminum secara rutin sekali sehari.

daun-sembung-57fc8127959773e14307a5e5.jpg
daun-sembung-57fc8127959773e14307a5e5.jpg
Sembung ( Blumea balsamifera).
Sembung bukanlah tanaman langka, dia bisa tumbuh di mana saja, karena memang tidak butuh syarat tumbuh khusus. Karena batangnya bisa mencapai 4 meter, saya menanamnya di dekat pagar, supaya tidak mengganggu. Tumbuhan berdaun lebar lonjong ini ternyata juga berkhasiat sebagai tanaman obat.

Untuk obat luar, daun sembung bisa digunakan untuk mengobati perut kembung atau masuk angin. Caranya juga mudah, cukup remas-remas daun sembung lalu tambahkan sedikit minyak kelapa atau minyak kayu putih, kemudian balurkan pada bagian perut yang kembung serta bagian kembung, efek hangatnya akan segera mengusir kembung. Selain sebagai obat luar, daun sembung juga bisa diminum dalam bentuk rebusan yang konon bisa menyembuhkan diare dan juga bisa mengurangi rasa nyeri pada saat haid bagi perempuan.

daun-mint-57fc81386e7e61a147bfe448.jpg
daun-mint-57fc81386e7e61a147bfe448.jpg
Daun Mint (Mentha asiatica)
Tanaman mint bisa ditanam dalam pot berukuran sedang, karena perakarannya yang dangkal. Dalam kondisi tanah yang agak lembab, tanaman ini sangat mudah tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam dunia farmasi, tanaman mint memang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan obat batuk dan permen.

Begitu juga secara alami, tanaman ini juga bisa dijadikan obat herbal untuk mengobati penyakit batuk. Cukup rebus beberapa lembar daun mint ini kemudian tambahkan sedikit jeruk nipis, Insya Allah batuk akan segera reda. Selain mengobati batuk, rebusan daun mint, juga berguna untuk mengusir bau mulut dan membuat nafas lebih segar.

daun-jambu-biji-57fc81526e7e61ee47bfe448.jpg
daun-jambu-biji-57fc81526e7e61ee47bfe448.jpg
Jambu Biji ( Psidium guajava).
Penyakit diare atau mencret sangat rentan menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Meski bukan penyakit berbahaya, namun kalau dibiarkan dalam waktu lama, akan menjadi berbahaya karena bisa menyebabkan menyebabkan lemas dan dehidrasi. Ada cara mudah mengatasi diare yang menyerang tiba-tiba. Ambil beberapa lembar daun jambu biji muda, cuci bersih dengan air hangat kemudian di blender dan disaring, lalu diminum seperempat gelas, ulangi beberapa kali jika gejala diare masih berlanjut. Selain daunnya yang bisa menjadi obat diare, buah jambu biji yang berwarna merah juga bermanfaat untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah.

Saya sengaja menanam tanaman ini, karena banyak tetangga atau teman yang sering membutuhkan tanaman ini.

Tanpa kita sadari, mungkin karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman kita, banyak sekali tanaman disekitar kita yang sebenarnya memiliki manfaat sebagai obat dari berbagai penyakit. Meski kita jarang menggunakannya, tapi mengoleksi dan memelihara tanaman itu di pekarangan, tentu akan banyak memberi manfaat.

Karena di saat anggota keluarga, tetangga atau taman kita mendadak sakit, dan akses ke dokter atau rumah sakit tidak mungkin dijangkau dalam waktu cepat, tanaman-tanaman seperti ini bisa jadi alternatif pertolongan pertama, bahkan jika digunakan secara rutin, juga bisa menjadi solusi penyembuhan. Setidaknya dengan memelihara berbagai jenis tanaman obat di pekarangan rumah kita, kita sudah bisa berbagi kepada sesama untuk bisa hidup sehat secara alami, mudah dan murah. Semoga sharing ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun