Komitmen para penyuluh pertanian yang bernaung dibawah Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Linge dalam mendukung program peningkatan ketahanan pangan di kecamatan Linge sudah tidak diragukan lagi. Sejak awal digulirkannya Upaya Khusus Percepatan Swasembada Padi, Jagung dan Kedele (Upsus Pajale) pada awal tahun 2015 yang lalu, para penyuluh pertanian berjuluk Laskar Ketahanan Pangan Linge ini telah menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung upaya pemerintah melalui Kementerian Pertanian tersebut.
Menggandeng para Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang berada di kecamatan Linge, para penyuluh yang dikoordinir oleh Safrin Zailani, SP bekerja sama dengan Komandan Rayon Militer Linge, Kapten Inf. Iwan Mulyawan, terbukti mampu meningkatkan produktifitas padi, jagung dan kedele di wilayah ini secara signifikan.
Tidak hanya dalam pelaksanaan kegiatan Upsus Pajale saja, Safrin dan kawan-kawan juga telah menunjukkan kinerja yang angat baik dalam menjalankan tugas melakukan pendampingan, pembinaan dan penyuluhan kepada para petani di wilayah tersebut. Begitu juga ketika Kodim 0106/Aceh Tengah-Bener Meriah menggelar kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di kecamatan Linge yang dimulai pada bulan September 2016 ini, para penyuluh pertanian disana juga sudah siap untuk mendukung kegiatan ini.
Hal ini terlihat dalam acara pembukaan TMMD, Selasa (20/9/2016) kemarin di Isaq, dengan ide dan swadaya mereka sendiri, para penyuluh Laskar Ketahanan Pangan Linge menggelar stand pameran pertanian mini yang memamerkan produk-produk pertanian unggulan di kecamatan Linge, serta foto-foto dokumentasi kegiatan para penyuluh di lapangan. Tidak pelak kreatifitas para penyuluh pertanian ini mendapat perhatian khusus dari bapak Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM dan Komandan Kodim 0106 Letkol. Inf. Didit Hari Prasetyo Putro yang hadir dalam acara pembukaan TMMD tersebut.
Pak Nas didampingi Dandim, Camat Linge, Agus Kasim, SH, Danramil Linge, Kapten Inf. Iwan Mulyawan, Kapolsek Linge, Ipda Sastra Wijaya, SH dan Kepala KUA Kecamatan Linge Tgk. Mahbub Fauzi, S Ag, MA terlihat begitu antusias ketika mengunjungi stan yang dibuat oleh para penyuluh pertanian ini, beliau sangat mengapresiasi kreativitas yang sudah ditunjukkan oleh Safrin dan kawan-kawan.
Begitu juga para undangan yang terdiri dari para pimpinan SKPK, Muspika Kecamatan dan para tokoh masyarakat yang mengadiri pembukaan TMMD, dibuat kagum saat melihat prakarsa para penyuluh untuk menunjukkan keberhasilan pembangunan pertanian, khususnya di wllayah kecamatan Linge.
Memang, sejak ditugaskan untuk mengelola BP3K Linge lima tahun yang lalu, Safrin, penyuluh muda multi talenta ini terus melakukan gebrakan-gebarakan baru di bidang penyuluhan pertanian di kecamatan Linge. Selain melakukan pendekatan dan pembinaan kepada petani dan kelompok tani secara intensif, Safrin juga mampu menggerakkan rekan-rekannya untuk “menyulap” lahan tidur berupa semak belukar di sekitar BP3K Linge yang berlokasi di kampung Peregen itu menjadi lahan pertanian produktif dengan berbagai komoditi pertanian seperti cabe, kentang, tomat, jeruk keprok gayo dan berbagai jenis tanaman lainnya. Lahan BP3K Linge yang dulunya gersang dan tandus, kini telah berubah menjadi lahan pertanian yang subur berkat kegigihan Safrin dan kawan-kawan “menghidupkan” lahan tersebut dengan pupuk kandang dan pupuk organic lainnya.
Selain gigih dan mau bekerja keras, Safrin juga dikenal seagai sosok kreatif yang mampu melahirkan inovasi-inovasi baru dalam melakukan kegiatan penyuluhan pertanian. Itulah sebabnya, selain dikenal dekat dengan para petani, Safrin juga telah berhasil menjadikan BP3K sebagai pusat pembelajaran bagi para petani disana.
Keberhasilan itulah yang kemudian coba ditampilkan dalam stan pertanian mini yang digelar bertepatan dengan acara pembukaan TMMD di kecamatan Linge, bukan untuk membanggakan diri tapi sekedar untuk memberi motivasi serta apresiasi kepada teman-teman penyuluh yang sudah menunjukkan kinerja baik mereka,
“Kami sengaja membuat stand pameran ini, meski dengan swadaya sendiri, bukan bermaksud membanggakan diri, tapi sekedar menunjukkan kepada masyarakat, bahwa teman-teman penyuluh pertanian, selama ini memang sudah bekerja dengan baik” ungkap Safrin disela-sela kesibukannya melayani pertanyaan para pengunjung.
Sebuah kreatifitas yang memang layak mendapatkan apresiasi dan patut dijadikan contoh oleh para penyuluh lainnya di seluruh Dataran Tinggi Gayo ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H