Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kak Nah Namanya Melejit Lewat Kue Adee

10 Agustus 2016   12:48 Diperbarui: 10 Agustus 2016   12:57 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kak Nah memang fenomenal, dengan omset produksi saat ini yang mencapai 2.000 loyang per hari, pengusaha kue adee ini tentu mampu meraup keuntungan yang menggiurkan. Harganya yang relatif murah, yaitu Rp 20.000 untuk ukuran kecil dan Rp 30.000 untuk ukuran besar, kue adee Kak Nah memang bisa jadi alternatif oleh-oleh lezat yang “murah meriah”, karena setiap Loyang bisa jadi 20 sampai 30 potong ukurang sedang, artinya sepotong adee Kah Nah cuma seharga seribu rupiah.. .Bukan hanya Hajjah Rosna alias Kak Nah yang mampu meraup untung dari bisnis ini, para pekerja yang rata-rata direkrut dari remaja putus sekolah inipun bisa mengantongi penghasilan 500 sampai 600 ribu per minggu atau 2 – 2,4 juta per bulannya, sebuah penghasilan yang sangat “layak” untuk pekerja home industry, belum lagi toko atau kios cabang yang menjajakan kue ini di kota lain, mreka bisa memperoleh profit margin antara 10 - 20 persen dari hasil penjualan kue ini, seperti diungkapkan seorang penjaga outlet yang kami singgahi kemarin.

seorang-penjaga-outlet-kak-nah-melayani-pembeli-57aabfab6c7e612d27a2a083.jpg
seorang-penjaga-outlet-kak-nah-melayani-pembeli-57aabfab6c7e612d27a2a083.jpg
Gambar 5, Melintasi kawasan Meureudu terasa kurang jika belum membeli oleh-oleh kue adee (Doc. FMT)

Usaha pembuatan kue adee juga tidak butuh proses produksi yang rumit, begitu juga dengan peralatan yang digunakan, karena pembuatan kue ini cukup sederhana, campuran tepung terigu atau parutan singkong dengan santan, gula dan telur serta sedikit air daun pandan di aduk rata kemudian dimasukkan loyang lalau dipanggang di dalam oven. Tapi pengalaman Kak Nah selama puluhan tahun menggeluti usaha ini, membuat adee buatan Hajjah Rosna ini memang beda dengan buatan pengrajin kue lainnya, adee Kak Nah terasa lebih enak dan legit. Resep peninggalan dari orang tuanya yang masih dia pertahankan sampai sekarang, mungkin itu salah satu kuncinya.

Melintasi kawasan Meuruedu saat ini, akan terasa kurang jika belum membeli oleh-oleh berupa kue adee ini, dan sepertinya nama Kak Nah adalah jaminan untuk kue adee berkualitas dan kelezatan khasnya, tanpa mengecilkan merk-merk yang muncul belakangan. Kalau saja di Meureudu tidak ada kue bikang bernama adee ini, mungkin nama Kak Nah pun tidak akan sepopuler sekarang ini, bahkan mungkin tidak akan dikenal sama sekali. Kah Nah kini nyaris identik dengan adee Meureudu, dan memang berkat adee ini, nama Kak Nah sekarang begitu melejit, seiring melejitnya bisnis rumahan yang dia tekuni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun