Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Wiknyo, Sosok Penyuluh Pertanian yang Tidak Pernah “Pensiun”

3 Agustus 2016   11:59 Diperbarui: 4 Agustus 2016   10:28 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Wiknyo, sosok penyuluh pertanian yang tidak pernah merasa

Tak sekedar menguasai teknis budidaya jeruk, Wiknyo juga mempraktekkan sendiri usaha tani jeruk ini di lahan pertanian miliknya, sehingga para petanipun bisa melihat dan belajar serta mempraktekkan langsung agaimana budidaya jeruk yang baik. 

Bahkan berkat perawatan intensif yang dia lakukan di lahan jeruk miliknya, Jeruk Keprok Gayo yang dia budidayakan mampu meraih Juara Pertama dalam Kontes Buah Tingkat Nasional pada tahun 1993 yang lalu.

Keberhasilannya “berbicara” di tingkat nasional, membuatnya semakin bersemangat untuk terus memberi motivasi kepada para petani untuk mengembangkan komoditi yang selama ini hanya dianggap sebagai tanaman selingan di sela-sela tanaman kopi ini. Untuk menambah ilmu dan wawasannya di bidang perjerukan, Wiknyo pun sering melalnglang buana melakukan study banding ke daerah lain, termasuk beberapa kali dia mengunjungi Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro) di Tlekung, Malang, meski terkadang dia harus mengeluarkan kocek sendiri untuk melakukan kunjungan tersebut.

Gambar 2, Piala Juara Kontes Buah Nasional, tahun 1993 yang jadi bukti kesungguhan Winyo mengembangkan Jeruk keprok Gayo (Doc. FMT)
Gambar 2, Piala Juara Kontes Buah Nasional, tahun 1993 yang jadi bukti kesungguhan Winyo mengembangkan Jeruk keprok Gayo (Doc. FMT)
Tak hanya fokus kepada pengembangan komoditi ini, Wiknyo juga terus memperjuangkan agar Jeruk Keprok Gayo bisa mendapatkan pengakuan dari lembaga resmi, diapun rajin mengirimkan sampel buah maupun tanaman jeruknya ke Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen Pertanian, karena menurut dia, pengakuan ini sangat penting untuk menjaga eksistensi komoditi unggulan ini. 

Upaya Wiknyo tidak sia-sia, setelah “berjuang” selama hampir 13 tahun, Jeruk keprok Gayo akhirnya mendapat pengakuan secara nasional. Melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 210/Kpts/PR.120/3/2006,pemerintah memberikan pengakuan Jeruk Keprok Gayo sebagai salah satu komoditas unggulan nasional.

Pengakuan tersebut tentu membuat Wiknyo bangga, karena usahanya selama ini tidak sia-sia, namun di balik itu dia seperti punya “beban” dan tantangan untuk terus mengembangkan komoditi unggulan ini. Dia punya obsesi, suatu saat Dataran Tinggi Gayo akan menjadi sentra produksi jeruk keprok dan mampu memenuhi permintaan pasar yang semakin hari semakin meningkat. 

Salah satu “mimpi”nya yang sampai saat ini belum bisa terwujud adalah membangun kebun plasma nutfah Jeruk Gayo di Kabupaten Aceh Tengah, menurutnya keberadaan kebun plasma ini sangat penting sebagai rujukan dan sumber bibit, sehingga kualitas “juara” jeruk keprok dari dari daerah ini bisa dipertahankan.

Gambar 3, Wiknyo, tetap semangat di usianya yang sudah 62 tahun (Doc. FMT)
Gambar 3, Wiknyo, tetap semangat di usianya yang sudah 62 tahun (Doc. FMT)
Kepakaran Wiknyo dalam bidang perjerukan sudah tidak diragukan lagi, banyak peneliti baik dari Kementerian Pertanian maupun dari berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi yang akan melakukan penelitian tentang jeruk di Gayo, pasti tidak akan melewatkan pak Wiknyo sebagai salah seorang nara sumber. 

wiknyo-mendampingi-tim-jica-jepang-57a2b60f5797735f0a8d7a8b.jpg
wiknyo-mendampingi-tim-jica-jepang-57a2b60f5797735f0a8d7a8b.jpg
Gamar 6. Wiknyo mendampngi Tim JICA Jepang (Doc. FMT)

Begitu juga dengan tamu dari luar negeri yang tertarik untuk membantu pengembangan jeruk di Dataran Tinggi Gayo, yang pertama mereka cari pasti sosok pak Wiknyo ini, seperti ketika rombongan Japan Internasional Corporation Agency (JICA) mengunjungi Kabupaten Aceh Tengah baru-baru ini.

Raih Sertifikat IG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun