Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nggak Rugi “Menyumbang” BPJS Kesehatan, yang Penting Selalu Sehat

13 Juni 2016   14:06 Diperbarui: 14 Juni 2016   00:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bulan Ramadhan seperti yang kita jalani saat ini, mengisyaratkan bahwa kita harus peka dan peduli kepada sesama, berikan apa yang lebih pada diri kita untuk membantu kekurangan orang lain. Konteks kepekaan dan kepedulian yang ditanamkan pada bulan suci ini, terasa sangat relevan dengan apa yang diprogramkan pemerintah melalui layanan BPJS Kesehatan ini. Tak ada salahnya kan, para pegawai negeri sipil, anggota TNI/POLRI, karyawan BUMN/Swasta yang kalau lihat sepintas , kehidupannya sudah layak bahkan sudah sejahtera, kemudian membantu biaya pelayanan kesehatan saudara-saudara mereka yang berprofesi sebagai tukang becak, buruh bangunan, buruh tani bahkan mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap.

Semangat BPJS Kesehatan adalah semangat gotong royong, kebersaman dan keperdulian untuk masyarakat Indonesia yang lebih sehat, karena tidak setiap pengeluaran bisa dikalkulasikan secara matematis, ada sisi-sisi kehidupan sosial yang nggak butuh hitungan-hitungan itu, tapi lebih butuh kepada kepekaan, kepedulian dan kerelaan berkorban. Dan setiap kepedulian dan pengorbanan tidak pernah sia-sia, contohnya, ketika kita sudah menjadi peserta dan membayar iuran BPJS Kesehatan selama puluhan tahun tapi kita tidak pernah memanfaatkan fasilitas layanannya, itu artinya Tuhan telah mengkaruniakan kesehatan kepada kita selama ini, 

sebuah nikmat yang tidak ternilai. Jadi biarlah kita terus jadi donatur  yang selalu “nyumbang” setiap bulan, toh kita nggak menjadi miskin gara-gara 4 persen dari gaji kita dipotong untuk iuran kesehatan, yang penting kita selalu dalam keadaan sehat, karena kesehatan lebih berharga dari apapun. Yang perlu kita ingat juga, jika kita peduli dengan sesama, maka Tuhan pun akan peduli dengan kita, begitu juga jika kita peduli dengan kesehatan saudara-suadra kita, tentu Tuhan juga kan peduli dengan kesehatan kita. Jika prinsip itu sudah tertanam dalam jiwa kita, maka kerelaan kita membayar iuran tanpa berharap akan memetik fasilitas darinya akan berujung keikhlasan bersedekah yang nantinya akan membuahkan kebaikan bagi diri  dan keluarga kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun