Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Suka Beli Makanan Berbuka Puasa? Waspadai 3 Hal Ini

11 Juni 2016   10:28 Diperbarui: 14 Juni 2016   10:40 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Takjil di Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2016). Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Pasar Takjil Bendungan Hilir (Benhil) ramai diserbu pengunjung saat Ramadhan. | KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO

Pastikan tangannya terbungkus plastik atau sarung tangan, perhatikan juga kebersihan wadah tempat makanan dan daun, kertas atau plastik pembungkus makanan itu, bisa jadi makanan yang tadinya bersih, tapi karena pembungkusnya kotor, makanan tersebet jadi tidak higienis lagi. Yang jelas, kita harus memastikan bahwa makanan yang akan kita beli itu benar-benar terjaga kebersihannya.

Kedua, Penggunaan Zat Pewarna dan Bahan Pengawet Makanan

Penganan yang tampil dengan warna warni mencolok, biasanya menarik perhatian dan menggugah selera, apalagi bagi anak-anak, tapi justru disitulah kita harus selalu waspada. Banyak pedagang yang entah sengaja atau tidak, masih menggunakan zat pewarna berbahaya untuk makanan yang mereka jual, masih banyak ditengarai penggunaan zat pewarna yang mestinya bukan untuk pewrana makanan, tapi digunakan untuk pewrana makanan, karena mungkin harganya lebih murah dan lebih mudah mendapatkannya

Bayangkan saja, kalau dalam makanan yang kita beli itu mengandung zat pewarna tekstil misalnya, tentu akan sangat membahayakan kesejatan kita dan tentunya sangat tidak aman untuk dikonsumsi.  Ada cara yang sangat mudah untuk mengecek apakah makanan itu mengandung pewarna berbahaya atau tidak, perhatikan saja warnanya, jika terlalu mencolok dan berwarna terang, bisa ditengarai makanan itu mengandung pewarna yang berbahaya, Tapi untuk kepastiannya tentu harus dengan tes laboratorium.

Masih ada juga  jajanan puasa yang ditengarai menggunakan bahan pengawet berbahaya seperti formalin dan borax, banyak diantara kita belum begitu paham membedakan makanan berpengawet berbahaya dengan  makanan berpengawet alami, karena kita sering terkecoh dengan penampilan fisik luarnya saja.

Begitu juga penggunaan penyedap rasa yang berlebihan pada makanan tertentu, juga tidak baik bagi kesehatan. Jadi, pastikan bahwa makanan yang kita beli untuk bukaan puasa keluarga kita benar-benar bebas dari zat pewarna berbahaya, baca referensi dan teliti kondisi fisik makanan tersebut sebelum membeli.

Ketiga, Kehalalan Makanan

Bagi umat Islam yang menjadi konsumen jajanan bukaan puasa, masalah kehalalan makanan tentuk menjadi pertimbangan utama ketika memilih dan membeli makanan. Sekilas, jajanan puasa yang dijual di pasar atau pinggir jalan itu semuanya halal, karena semua penjualnya memang Muslim. Tapi ada juga yang mesti diwaspadai, meski produk yang dijual itu produk halal, tapi ketika proses pengolahannya mengunakan cara atau bahan-bahan yang diragukan kehalalannya, tentu saja makanan itu juga kemudian diragukan kehalalannya.

Contohnya, ayam pada dasarnya adalah hewan halal, tapi ketika proses penyembelihannya  tidak memenuhi kaidah syariat, seperti dicekit, dipukul, atau dipatahkan lehernya, maka ayam tersebut menjadi tidak halal, karena statusnya menjadi seperti bangkai, begitu juga ayam “Tiren” atau ayam yang sudah mati sebelum dipotong, tentu sangat jelas ketidak halalannya.

Patut diwaspadai juga jika ada pangan olahan berbahan dasar daging yang ditawarkan dengan harga sangat murah, bisa jadi itu berasal dari daging yang tidak halal, seperti banyak terungkap di media, yaitu adanya daging sapi yang di oplos dengan daging celeng.

Harus cermat dan teliti mengamati makanan olahan yang berasal dari hewan seperti ayam ini, karena sangat rentan terhadap perilaku tidak halal dalam proses pengolahannya. Begitu juga proses memasak daging atau ayam yang dicampur dengan benda-benda haram seperti ganja dan sejenisnya, sekilas itu hanya untuk membuat masakan menjadi lebih sedap, tapi kandungan haram dari “bumbu tambahan” tersebut, tanpa kita sadari akan membuat makannan yang kita beli lalu kita santap menjadi haram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun