Berkat kegigihannya itu, kini dia sudah bisa tersenyum, Jus Satoimo kini sudah mulai menjadi tren minuman sehat yang digeari oleh berbagai kalangan, bahkan para wisatawan dari Jepang pun banyak yang penasaran untuk mencoba jus yang sejadinya merupakan warisan nenek moyang mereka. Tak hanya wisatawan dari Jepang saja yang penasaran dengan jus satoimo, wisatawan asaing dari negara lain pun sering terlihat nongkrong di Horas Café, untuk mencoba jus satoimo, kebetulan letak kafe itu memang sangat strategis, berada di jalan utama lintas Medan – Banda Aceh.
Meski usaha yang dirintisnya sudah mulai menampakkan hasil, namun Mukhtar tetaplah sosoh wira usahawan muda yang low profile, penampilan kesehariannya biasa-biasa saja, padahal ide-ide dan pemikirannya sangatlah cemerlang. Dia tidak hanya ingin maju sendiri, tapi juga ingin mengajak petani-petani didaerahnya maju bersama - sama.
Itulah sebabnya dia rela mengeluarkan puluhan juta dari koceknya untuk terus mempromosikan jus satoimo ke berbagai kota besar di Indonesia, karena dia punya prinsip jika jus ini semakin digemari, maka ini akan jadi peluang pasar dalam negeri bagi produk talas satoimo dari Aceh, dan itu berarti akan terjadi penigkatan kesejahteraan bagi para petani di daerahnya, itulah yang selalu jadi obsesinya selama ini., benar-benar sosok anak muda yang pantas menjadi inspirasi bagi generasinya.
Merintis sesuatu yang baru itu memang tidak mudah dan butuh pengorbanan, tapi setiap pengorbanan tidak pernah sia-sia, dan ini telah dibuktikan oleh Mukhtar Abes, sang penemu dan pencipta Jus Satoimo pertama di Dunia, tanpa dia, mungkin sampai saat ini belum ada orang yang mengenal jus satoimo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H