Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Talas Jepang Satoimo, Komoditi Pangan Bernilai Ekspor

23 Desember 2015   12:40 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 6588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 3, Hasil panen talas jepang (Doc. Ahdar)

Masih sangat besarnya peluang ekspor talas jepang, membuat Ahdar dan kawan-kawannya bersemangat untuk terus mengembangkan komoditi pangan alternative ini di Aceh, dia juga sudah mulai mengajak rekan-rekannya di beberapa kabupaten seperti Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Aceh Timur dan beberapa daerah lainnya di Aceh untuk mengembangkan komoditi ini. Pangsa pasarekspor ke Jepang  lebih dari 50.000 ton per tahun merupakan peluang yang luar biasa untuk mengangkat perekonomian petani. Saat ini volume ekspor talas jepang dari Indonesia yang sebagian besar dipasok oleh Kabupaten Buleleng, Bali belum mencapai 10.000 ton, ini artinya peluang pasar ekspor komoditi ini bagi Aceh dan daerah lainnya masih terbuka lebar.

Gambar 4, Lahan pengembangan talas jepang di kabupaten Aceh Besar (Doc. Ahdar)

Dari pengalamannya mendampingi petani membudidayakan talas jepang di Aceh Besar, setiap hektar mampu menghasilkan 30 sampai 35 ton talas jepang, sedangkan harga yang dipatok oleh eksportir sebesar Rp 4.000,- per kilogramnya, itu artinya setiap hektar lahan pengembangan kooditi ini mampu menghasilkan pemasukan bagi petani antara 120 sampai 140 juta rupiah, jika dikurangi dengan biaya produksi sekitar 55 juta per hektar, petani masih mendapatkan keuntungan 65 sampai 85 juta, sebuah prospek ekonomi yang sangat bagus.

Gambar 5, Tampilan fisik tanaman Talas Jepang Satoimo (Doc. Ahdar)

Talas jepang memang berbeda dengan talas jenis lainnya, yang selama ini nyaris dipandang “sebelah mata” oleh petani karena harga pasarnya yang sangat rendah, tapi talas Satoimo adalah talas “dewa” yang harga pasarnya di Jepang bisa membuat kita tercengang. Tingginya permintaan pasar Jepang atas komoditi ini, mestinya jadi motivasi bagi para pihak untuk terus meningkatkan areal pertanaman dan produktivitas talas jepang. Sebuah peluang usaha tani yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang perlu untuk terus dikembangkan, kalo tidak, selain China, petani di  Vietnam dan Malaysia, juga sudah siap untuk merebut pangsa pasar tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun