Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Kecerdikan Si Kambing Muda

7 November 2015   11:14 Diperbarui: 8 November 2015   16:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nomor : 123

Alkisah, di sebuah padang rumput tak jauh dari kawasan hutan yang belum terjamah manusia, hiduplah sekelompok kambing liar, mereka hidup dengan aman dan nyaman disana, karena selain disana tersedia rumput yang sangat banyak sebagai cadangan pangan mereka, kehidupan mereka juga tidak terusik oleh binatang buas yang dapat mengganggu ketenteraman hidup mereka. Kelompok kambing liar itu dipimpin seekor kambing tua yang mereka juluki Si Janggut, karena kambing tua itu memiliki janggut yang paling panjang diantara kambing-kambing lainnya.

Si Janggut adalah pemimpin yang sangat bijaksana, dia mengatur wilayah merumput bagi warganya, sehingga tidak pernah terjadi perebutan lahan pangan diantara mereka. Untuk menjaga agar rumput selalu tersedia, Si Janggut sudah membuat aturan bagi semua kambing agar tidak merumput sembarangan, wilayah padang rumput itu dibagi dalam dua belas zona yang hanya boleh diambil rumputnya pada waktu-waktu tertentu. Pada bulan satu dalam kalender perkambingan, kambing-kambing penghuni padang rumput itu hanya boleh makan rumput di wilayah zona satu, begitu juga pada bulan berikutnya, mereka hanya boleh makan dari lahan di zona dua dan seterusnya. Dengan demikian ketersediaan pangan bagi warga kambing itu selalu terjaga, karena ketika mereka mulai makan di zona dua belas, wilayah zona satu, dua dan tiga, rumput sudah mulai tumbuh subur kembali. Para kambing penghuni padang rumput itu begitu patuh dengan aturan yang diterapkan Si janggut, karena mereka menyadari, dengan pengaturan seperti itu, mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan pangan sepanjang tahun. Berkat kepemimpina Si Janggut, mereka hidup nyaman dan tenteram tanpa pernah mengalami kerawanan pangan, begitu juga kerukunan diantara mereka selalu terjaga berkat sikap bijak pemimpin mereka. Untuk menjaga keamanan warganya, Si Janggut juga sudah membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan penghuni hutan di sekitar padang rumput untuk tidak saling mengganggu satu dengan lainnya.

Tapi ketenteraman mereka selama bertahun-tahun itu terusik dengan kedatangan seekor serigala yang entah darimana datangnya, serigala bertubuh besar, bertaring tajam dan berkuku runcing itu selalu mengintai kambing-kambing yang lengah atau sedang terpisah dari kelompoknya, terutama pada malam hari. Dalam beberapa minggu saja, sudah belasan anak kambing yang menjadi korban keganasan sang serigala. Si Janggut membuat kebijakan jam malam, kambing-kambing muda dan kuat diberi tugas untuk berjaga secara bergantian untuk menghalau jika serigala mulai mendekati wilayah mereka. Namun meski sudah dijaga ketat, masih saja si serigala bisa mencuri satu dua ekor anak kambing, karena padang rumput itu memang sangat luas dan tidak semua bisa terpantau oleh para kambing muda yang sedang bertugas jaga malam.

Karena korban semakin banyak, Si Janggut kemudian mengumpulkan seluruh warganya untuk bermusyawarah,
“Wahai rakyatku, akhir-akhir ini wilayah kita sangat terganggu dengan kehadiran serigala jahat yang selalau mengganggu wilayah kita, sudah banyak warga kita yang jadi korban, oleh karena itu saya minta masukan dari saudara-saudara, bagaimana mengatasi masalah ini” kata Si Janggut didepan seluruh warganya, suasana menjadi hening, tidak seekor kambingpun yang membuka mulut, mereka terlihat sedang berfikir keras untuk mencari jalan keluar, begitu juga Si Janggut, dia nampak mengerutkan dahinya sambil berfikir keras.

Tiba-tiba seekor kambing muda maju ke hadapan Si Janggut, kambing-kambing lainnya memandang heran,
“Pak ketua, saya punya usul, bagaimana kalo kita buat perjanjian dengan serigala itu?” suara kambing muda itu terdengar lantang, Si Janggut segera menanggapi,
“Maksud kamu perjanjian seperti apa?” tanya Si Janggut,
“Begini pak ketua, kita buat perjanjian dengan serigala jahat iru bahwa kita akan menyerahkan seekor kambing kepadanya setiap minggu sekali, tapi dengan syarat serigala itu tidak boleh mengganggu warga kita lagi” jawab si kambing muda, semua warga kambing terperangah mendengar penjelasan kambing muda itu, mereka berfikir bahwa setiap minggu akan ada seekor kambing yang dikorbankan, tapi mereka juga tidak punya solusi lain, suasana menjadi agak riuh.
“Tenang, tenang saudara-saudara” Si Janggut mencoba menenangkan warganya “Saya sebenarnya kurang setuju degan usul ini, tapi apa boleh buat, kita tidak punya cara lain, bagaimana saudara-saudara, apa ada usulan lain?” sambung Si Janggut, tidak ada jawaban, semua terdiam dengan fikiran mereka masing-masing.
“baiklah kalo memang tidak ada usulan lain, nanti malam saya sendiri yang akan menemui serigala jahat itu” pungkas Si Janggut.
Singkat cerita, malam harinya Si Janggut berhasil menemui serigala, dengan kepiawaian diplomasinya, akhirnya serigala setuju dengan perjanjian itu, perjanjian itu mulai berlaku minggu depan.

Untuk sementara warga kambing merasa lega, karena tidak ada lagi gangguan dari serigala jahat itu. Tapi begitu mendekati deadline penyerahan koraban kepada serigala, mereka mulai gelisah, siapa kira kira yang akan jadi korban perdana. Si Janggut cukup memahami kegelisahan warganya itu, dia pun kembali mengumpulkan warganya.

“Saudara-saudara, saya paham dengan kegelisahan saudara, karena besok adalah batas waktu penyerahan korban kepada serigala” Si Janggut membuka pertemuan “Lalu, siapa kira-kira yang berani untuk mengorbankan diri besok?” tanya Si Janggut, semua kambing terdiam dan menundukkan kepala mereka.

“Saya pak ketua” seekor kambing muda yang tempo hari menyampaikan usul, mendongakkan kepalanya, semua kambing terbelalak, ada yang kagum dengan keberanian si kambing muda, tapi ada juga yang menganggap tindakan kambing muda itu konyol.
“Apa benar kamu siap di korbankan?” tanya Si Janggut “Bukankah kamu masih sangat muda?”
“Benar pak ketua saya siap, tapi saya ingin minta bantuan teman-teman” jawab si kambing muda lugas,
“Bantuan apa yang kira-kira kamu minta?” kembali Si Janggut bertanya,
“Begini ketua, saya minta agar beberapa kambing pergi ke hutan untuk mencari tanaman yang sangat beracun” jawab si kambing muda, Si Janggut manggut-manggut, dia mulai paham dengan kecerdikan kambing muda itu, pasti dia punya rencana dibalik permintaan itu, pikir Si Janggut.
“Baiklah, aku sendiri yang akan pergi ke hutan mencari tanaman beracun itu, kebetulan aku tau persis beberapa tanaman beracun di hutan” jawab Si Janggut, diapun segera pamit kepada warganya untuk pergi ke hutan.
Hari yang menegangkan pun tibalah, dengan pongahnya si serigala jahat mendatangi Si Jangut, semua warga yang berada di sekitar kediaman Si Janggut terlihat tegang.

“Hei raja kambing, aku datang untuk menagih janjimu” kata serigala dengan angkuhnya.
“Tentu serigala, aku sudah siapkan seekor kambing muda yang gemuk untukmu” jawab Si Janggut, dia mendatangi serigala didampingi oleh si kambing muda sambil menarik setumpuk dedaunan “Ini kambing muda yang aku janjikan”, serigala sudah tidak sabar ingin segera menerkam kambing muda itu, si kambing muda masih terlihat tenang.
“Tunggu dulu” kata kambing muda itu ”Jangan terburu-buru, aku tidak akan lari” dia makin mendekati serigala itu,
“Grrh, ayo cepat sudah seminggu ini aku menahan lapar” serigala terlihat geram,
“Wahai serigala yang gagah, aku sudah siap untuk menjadi santapanmu hari ini, tubuhku yang gemuk ini tentu cukup untuk membuatmu kenyang selama seminggu kedepan” kata si kambing muda “ Tapi sebelum kamu menyantapku, aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting buat kamu”
“Baik, ayo cepat katakan” jawab

serigala sambil menelan air liurnya,
“Kamu tau serigala, tubuhku yang sangat gemuk ini banyak mengandung kolesterol yang bisa membuatmu sakit darah tinggi” si kambing muda mulai siasatnya, sementara kambing-kambing lain yang mulai berkerumun terlihat tegang semua “ Tapi aku punya cara supaya kamu tidak terkena darah tinggi atau bahkan stroke” lanjut si kambing muda, serigala mulai termakan siasatnya,
“Apa itu, cepat katakan sebelum aku merobek-robek tubuhmu”
“Aku sengaja membawa obat penawar agar kamu tidak terkena serangan jantung setelah memakan dagingku” sahut si kambing, semua kambing yang ada disitu semakin tegang, ingin tau kejadian selanjutnya, “Pak Ketua yang sudah sangat berpengalaman itu sudah mencarikan penawar”, si kambing muda menyodorkan setumpuk tanaman beracun kehadapan serigala,
“Terus apa yang harus aku lakukan?” serigala mulai terpancing siasat si kambing muda,
“Baiklah serigala, sebelum kamu menerkam tubuhku dan memakan dagingku, makanlah dulu daun-daun ini, selain sebagai obat kolesterol, daun-daun ini juga akan membuat kamu semakin nikmat ketika memangsa dagingku” jawab si kambing tenang, tidak ada raut ketakutan sedikitpun di wajahnya, Tanpa pikir panjang, serigala yang ternyata bodoh itu segera mengikuti omongan si kambing, karena memang sudah sangat lapar, tanpa disuruh lagi dia langsung memakan dedaunan yang disodorkan oleh kambing muda itu.
Hanya beberapa detik setelah daun-daun itu masuk ke perutnya, mata serigala itu terbelalak memerah, tubuhnya yang besar terjerembab ke tanah, kakinya kejang-kejang dan tak lama setelah itu diam tidak bergerak-gerak lagi, para kambing masih terlihat tegang, Si Janggut segera menghampiri si kambing muda,
“Hebat, aku kagum dengan kecerdikanmu” kata Si Janggut tidak dapat menyembunykan kekagumannya, sontak seluruh kambing bersorak begitu menyadari apa yang sudah terjadi,
“Horeeeee, hidup kambing muda!” teriak mereka, dan sejak saat itu kehidupan para kambing itu kembali tenteram, tidak ada lagi gangguan dari si serigala jahat.

Cerita ini juga dapat dibaca di grup facebook Fiksiana Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun