Aku memang letih
Dalam tarikan nafas merintih
Aku memang remuk redam
Dalam hatiku membara penuh dendam
Aku memang marah
Dalam ucapku seribu sumpah serapah
Aku memang sakit
Dalam diam aku menjerit
Setelah luka demi luka
Kau goreskan menusuk segala rasa
Kau taburkan tanpa belas dan iba
Kau semaikan membunuh jiwaku tanpa nyawa
Kau umpat seolah aku bejat
Kau buat aku seolah sekarat
Kau nafikan aku seolah aku keparat
Diujung rasa
Aku berdiri menunduk memandang cakarawala
Inikah balasmu untuk sebuah etika ?
Diujung nyawa yang tersisa
Aku bersandar dalam seribu tanya
Inikah yang kau sebut dirimu segalanya ?
Diujung sisa kekuatan yang ada
Aku berbisik mencari apa dan siapa
Inikah ulahmu memutarbalikkan fakta ?
Aku menjerit dalam paksa
Aku memberontak melawan paksa
Aku bangkit untuk sekedar memecah rasa
Aku melawanmu seolah berperang menghadang dosa
Gejolak menumpuk diujung tangan
Antara kebisuan Atau aku harus menendang mematikan
Gejolak pula menumpuk diujung kepala
Aku melawan percuma
Diampun terhimpit dosa dan dosa
Sampai sebuah bisikan berkata
Untuk aku melangkah tanpa sapa
Keluar muntah dari percaturan rekayasa
Memilih sendiri dalam doa
Semoga kau menemukan jalan surga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H