Mohon tunggu...
eko wahyu  wibowo
eko wahyu wibowo Mohon Tunggu... Lainnya - Orang Netral

datang dari jawa, tidur di bekasi cari nafkah di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dendam, Salah Satu Warisan yang Selalu Diturunkan

12 Mei 2021   14:42 Diperbarui: 12 Mei 2021   14:44 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak serem keliatannya, dan terlihat radikal kalau melihat judul tulisan ini. Tetapi itulah kenyataan yang ada dari dahulu hingga saat ini. Tidak jarang kita lihat kelompok yang menggiring supaya benci dan dendam ke orde lama, ketika orde baru berkuasa dan saat ini ada juga yang menanamkan bagaimana supaya membenci orde baru dengan berbagai macam alat propagandanya. Saat ini pun kita disuguhi perang di media sosial akibat dendam pilkada pemilihan Gubernur Provinsi DKI Jakarta saat Basuki Purnama atau Ahok dikalahkan Anies Baswedan, yang merembet juga ke Pemilihan Presiden tahun 2019 antara Jokowi dan Prabowo. Apapun yang dilakukan Anies Baswedan bagi mereka yang masih menyimpan dendam maka akan selalu disalahkan demikian juga sebaliknya, bahkan kadang cenderung sarkasme. 

Jauh sebelum itu pun kita sudah diwariskan dendam masa lalu, mulai dari skala nasional maupun lokal. Bagaimana peristiwa terbunuhnya Dyah Pitaloka putri kerajaan Pajajaran tahun 1357 dalam perang Bubat antara Majapahit dan Pajajaran yang dianggap ada keculasan Gajah Mada dalam perang tersebut menyebabkan dendam secara turun temurun dan seakan-akan haram ada nama Gajah Mada dan Hayam Wuruk di tatar Pasundan hingga saat ini, di era milenial ratusan tahun sesudah tahun kejadian. Maka kita hampir tidak pernah akan mendapati kedua nama tersebut yaitu Gajah Mada dan Hayam Wuruk menjadi nama jalan di tatar Pasundan.

Sekarang bagaimana kita memutus mata rantai dan rasa dendam itu tidak akan menurun lagi ke generasi berikutnya, hanya kitalah yang bisa menjawab. Celakanya kalau kita melihat status-status dan komentar-komentar di media sosial keliatannya dendam itu masih akan dipelihara agar abadi, masih banyak kita lihat komentar-komentar atau status-status yang menyiratkan rasa dendam yang membara, atau mungkin diantara kita juga pelakunya.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun