Kekerasan di sekolah sampai saat ini masih sering terjadi . Baik itu yang dilakukan guru, siswa maupun antar siswa. Walaupun berbagai langkah sudah dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat namun kekerasan di sekolah tetap terjadi.Lalu faktor apa yang menyebabkan Kekerasan di Sekolah sering terjadi?
Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab utana kekerasan di lingkungan sekolah atau pendidikan.
1. Faktor Lingkungan
Salah satu peyebab munculnya kekerasan di lingkungan sekolah adalah lingkungan sekitar. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang dipenuhi dengAN konflik, ketidakstabilan, ketidakadilan atu bahkan kekerasan fsik serta verbal dapat memepengaruhi perilaku siswa di sekolah. Mereka kemungkinan membawa pengalaman negatif yang mereka dapatkan ke dalam lingkungan sekolah, yang pada gilirannya dapat menciptakan situasi yang dapat menguntungkan untuk si korban.
2. Bullying
Perundungan adalah salah satu bentuk kekerasan yang paling umum terjadi di sekolah. Siswa yang menjadi korban akan merasa terisolasi,tak berdaya, dab merasa tidak ada tempat yang aman untuk mereka. Bullying nenciptakan lingkungan sekolah yang tidak aman, dimana siswa tidak nyaman . Hal ini bisa memperburuk konflik antarsiswa yang kemudian bisa menjadi tindakan kekerasan fisik.
3. Ketidaksetaraan dan diskriminasi
Ketidaksetaraan sosial dan diskriminasi juga pemicu kekerasan di lingkungan sekolah atau lingkup pendidikan.Diskriminasi bisa berdasarkan ras, jenis kelamin, agama yang berbeda dapat menciptakan konflik antar siswa. Dan menyebabkan perasaan tidak dihargai atau tidak setarayang memicu perilaku yang merugikan
4. Tehnologi dan Media Sosial
Perkembangan tehnologi dan media sosialjuga turut mempengaruhi dinamika kekerasan di lingkungan sekolah dan dunia pendidikan. Salah satu dampak negatif yang biasanya taerjadi adalah cebberbullying atau perundungan online. Melalaui platform media sosial , siswa atau tenaga pendidik dapat merendahkan , mengintimidasi atau saling merusak reputasi mereka, ini dapat mencipakan konflik dan mengakibatkan tindakan kekerasan lebih lanjut.Â
5. Siklus Kekerasan