Apa korelasinya dengan daya tarik dengan terma perempuan? Ternyata---paling tidak pada perspektif laki-laki---perempuan 'empu' yang mulia itu memiliki bagian-bagian yang menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi juga secara teologis al-Quran menjelaskan itu semua secara menarik.
Â
Daya Tarik Perempuan
Agama mengajarkan kepada kita---laki-laki---bahwa "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah perempuan shalihah. Dalam riwayat lain; dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah perempuan yang dapat membantu suaminya dalam urusan akhirat".Â
Lalu ada juga ajaran Nabi, "Setelah taqwa kepada Allah, seorang mukmin tidak bisa mengambil manfaat yang lebih baik, dibanding istri yang shalihah dan cantik, yang jika suaminya memerintahkan sesuatu kepadanya, dia selalu taat, jika suami memandangnya, dia menyenangkan, jika suami menyumpahinya, dia selalu memperbaiki dirinya, dan apabila suaminya meninggalkannya (bepergian), dia pun selalu menjaga diri dan harta suaminya".Â
Â
Tetapi ada hal yang lebih spesifik dan menarik di dalam al-Quran terdapat beberapa ayat yang dapat memberikan informasi daya tarik perempuan---pada pandangan laki-laki---secara fisik sebagaimana dipahami dari ilustrasi karakteristik perempuan di surga---yang dikenal bidadari idaman.
Daya tarik itu, sebagaimana diuraikan pada Tafsir Ilmi "Mengenal Ayat-Ayat Sains dalam al-Quran" adalah; Pertama, Mata. Dalam al-Quran ada lima ayat yang menjelaskan mata bidadari surga, yaitu pada surat (1) ad-Dukhan/44: 54, (2) at-Tur/52: 20, (3) ar-Rahma/55: 56, (4) al-Waqiah/56: 22, (5) as-Shaffat/37: 48. Mata adalah salah satu dari sekian anggota tubuh perempuan yang mempunyai daya pikat sangat dominan. Dengan kerlingan dan sorot mata yang tajam dan penuh arti perempuan akan mampu memikat lawan jenisnya.
Kedua, Kulit. Dalam al-Quran setidaknya ada dua ayat yang menjelaskan kulit bidadari surga; (1) Surat as-Shaffat/37: 49, (2) ar-Rahman/55: 58. Imam al-Baidhawi dalam tafsirnya menjelaskan tentang pemahaman dari ayat-ayat tersebut bahwa warna kulit mereka berwarna putih bercampur sedikit kekuningan, bersih dan bening. Disertai kemerah-merahan bagian atas dari pipi mereka.
Ketiga, Payudara. Barangkali hanya satu ayat yang menerangkan tentang bentuk payudara bidadari di surga yaitu pada surat an-Naba/78: 33 yang berbunyi "Wa kaw'iba atraba". Kata "Kawa'iba" adalah bentuk plural dari "ka'ib". dalam al-Mu'jam al-Wasit II/957 disebutkan "ka'ubat al-fatah ka'uban, nahida sadyuha fa hiya ka'ab", artinya gadis tersebut payudaranya montok, padat, berisi. Bidadari di surga adalah simbol keindahan seorang perempuan. Â Allah sengaja menjelaskan hal ini untuk menggambarkan betapa cantik dan moleknya tubuh mereka. Kata "Atraba" bermakna umur mereka sebaya.
Keempat, Keperawanan. Hal ini bisa ditilik pada QS. Ar-Rahman/55: 56 kemudian juga pada QS. Al-Waqiah/56: 36. Al-Badawi menulis untuk mengomentari ayat-ayat itu bahwa setiap kali bidadari itu digauli, keadaan mereka tetap saja masih perawan/gadis. Masalah keperawanan pada perempuan adalah masalah yang menarik untuk diperbincangkan terutama bagi kaum laki-laki.