Gita akhirnya mendapat hidayah untuk berhijab, setelah bertanya tentang jilbab saat seminar (talk show) "ISLAM IS MY WAY, Membangun Potensi Pemuda Islam", yang dijawab dengan gamblang oleh Nadia Hayuningtyas. Proses Gita berubah/hijrah hingga terjadinya insiden di Rumah Cinta, disinilah emosi penonton mulai di aduk-aduk, hingga tak terasa tumpah ruahlah tetesan air mata dari kebanyakan penonton.
Dan bagi pembaca buku "Ketika Mas Gagah Pergi" akan kaget apa yang terjadi di ending film DSC ini. Sebuah adegan yang tak disangka-sangka bakal terjadi di film ini. Nah penasaran kan.. Kuy tonton film DSC segera di bioskop, mumpung masih tayang...!!!
1. Di film DSC masih ada adegan Gita yang masih memakai seragam sekolah, namun tak ada adegan di sekolah seperti di film KMGP. Padahal adegan-adegan lucu Gita dan Tika serta teman-temannya di sekolah itu ngangenin, apalagi dengan kata-kata gaul Tika yang bikin film jadi gaol beud gtooh loh.. Jika di explore lagi di DSC sepertinya akan semakin memanjakan kids zaman now ketika menonton film ini, selain pesan-pesan moral, edukasi dan inspirasi yang ada didalamnya.
2. Insiden di Rumah Cinta, secara Gagah kan pernah jadi juara bela diri tae kwon do, menurut saya seharusnya ada adegan berantem dulu sebelum Gagah dilarikan ke rumah sakit, supaya lebih dramatis.
Itu catatan atau masukan dari saya, diluar itu semua KMGP-DSC ketjeh badaaiii ula ulalaaa.
Maju terus Bunda Helvy Tiana Rosa, penulis sekaligus produser KMGP dan DSC.Â
Maju terus Mas Immank (Firmansyah), sutradara KMGP dan DSC, serta kru-kru dan para pejuang yang tergabung dalam film ini.Â
Film ini aman ditonton untuk semua umur, walaupun ada kata CINTA di judulnya, CINTA yang dimakasud seperti CINTAnya Nabi Ibrahim kepada anaknya Ismail. Ketika ada perintah untuk menyembelih Ismail, sungguh DUKA SEDALAM CINTA yang dialami oleh Nabi Ibrahim. Itulah filosofi DSC, jadi bukan cinta yang berkonotasi negatif, demikianlah kata Ibu Produser film DSC, Helvy Tiana Rosa.
Sekian.