Lalu bagaimana kabar #TemanAhok...???
Silakan Anda jawab sendiri...
Bagiku mereka (#TemanAhok) sudah buta mata hatinya, sudah hilang rasa kemanusiannya, sudah tidak bisa lagi melihat kebenaran yang nyata. Kalo di film "3" Alif Lam Mim, seperti ungkapan Gendhis (istri Lam), "Mana yang BENAR dan mana yang KELIHATAN BENAR". Jadi #TemanAhok akan terus berusaha membuat opini yang seolah-olah benar (Kelihatan Benar), padahal semuanya itu adalah rekayasa untuk melindungi "Neo Fir'aun" junjungannya.
Belum lama ini beredar broadcast strategi #TemanAhok untuk membuat isu pengalihan kasus sumber waras dan kasus penggusuran di pasar ikan Luar Batang. Sungguh sangat-sangat miris membacanya. Kok masih ada yah manusia-manusia macam mereka...??? Mereka pikir Tuhan itu tidur kali yah...??? Mereka pikir warga Jakarta pada kagak waras semua kali yah...??? Seperti juragannya yang sudah hilang kewarasannya gara-gara kasus sumber waras.
"Wamakaru wamakarallah, wallahu khoirul makirin" (QS. Ali Imran:54)
Artinya, "Dan mereka (orang-orang kafir) telah membuat tipu daya, maka Allah pun akan membalas tipu daya mereka, dan Allah lah sebaik-baik pembalas tipu daya"
Kembali ke judul, mungkin lagu Ujung Aspal Pondok Gede jika ditransformasi menjadi Pasar Ikan Luar Batang, liriknya jadi seperti ini :
...... (langsung ke bait ini aja yah) :
Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana
Dari serakahnya c*na
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar congkak angkuh tirani
Di pasar ikan
Kami dagang mencari nafkah
Ada canda dan tawa yang ikhlas
Mengisi riuhnya hari
Namun sebentar lagi
Angkuh tembok reklamasi berdiri
Satu persatu wilayah pergi
Dan tak kan pernah kembali
(maaflkan aku Bang Iwan kalo aku bajak lirik lagumu...)