Masih ingat kan lagu "Ujung Aspal Pondok Gede" karya Bang Virgiawan Listianto, atau lebih terkenal dengan nama Iwan Fals. Yuuk kita tarik lagi memori kita ke lagu tersebut... nih liriknya:
Di kamar ini aku dilahirkan
Di bale bambu buah tangan bapakku
Di rumah ini aku dibesarkan
Dibelai mesra lentik jari ibu
Nama dusunku ujung aspal pondok gede
Rimbun dan anggun
Ramah senyum penghuni dusun
Kambing sembilan motor tiga
Bapak punya
Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya
Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana
Dari serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi
Di depan masjid
Samping rumah wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermain
Mengisi cerahnya hari
Namun sebentar lagi
Angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi
Dan tak kan pernah kembali
Oke gaes.. itulah lirik lagu "Ujung Aspal Pondok Gede". Entah pengarangnya sekarang apakah masih punya lagu yang sama untuk korban penggusuran warga "Pasar Ikan Luar Batang"...???
Dari lirik lagu tersebut aku mengambil kesimpulan penduduk Ujung Aspal Pondok Gede masih beruntung dibanding warga Pasar Ikan Luar Batang. Warga Ujung Aspal masih mendapat ganti rugi berupa kambing sembilan motor tiga (walaupun hanya ilustrasi si pembuat lagu), sementara warga pasar ikan Luar Batang menurut berita yang beredar, mereka diusir paksa tanpa mendapat ganti rugi sepeserpun.
Prof Yusril bilang "Ahok Lebih Kejam Dibanding Pemerintah Kolonial". Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr. Laode Ida mengatakan "Ahok Lebih Otoriter dari ORBA". Salah satu ustadz di sosial media menuliskan statusnya, kelakuan Ahok dan bala tentaranya mirip kelakuan zionis israel kepada warga Palestina.