Mohon tunggu...
SUMARDIONO
SUMARDIONO Mohon Tunggu... Penulis - Penyuluh Agama Islam Fungsional Kemenag Kabupaten Gresik

Sumardiono atau biasa dipanggil mas Dion mengabdi sebagai Penyuluh Agama Islam Fungsional di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Bertugas di KUA Kebomas. Sarjana lulusan Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Magister Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya. Disamping melakukan kegiatan kepenyuluhan, ia juga menulis beberapa artikel dan buku. Sosok yang sederhana. Suka dengan ilmu dan membaginya. Kajian favoritnya berkaitan dengan studi agama, filsafat, tasawuf, sosial-budaya, pemberdayaan masyarakat, literasi zakat wakaf, kebijakan publik, sertifikat halal, perkembangan dunia islam dan isu-isu kontemporer. Mas Dion juga tertarik dengan perkembangan sains dan teknologi. Ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam didepan laptop dan membicarakan atau mendengar kajian masalah agama, masalah sosial budaya, isu politik, masalah filosofis. Tujuan besarnya adalah ingin memberi manfaat dan berbagi pada sesama tanpa membedakan suku, agama, ras dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Iri Hati, Dengki dan Sombong Merusak Otak

3 Desember 2024   19:49 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:53 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : DALL-E

Bayangkan seorang rekan kerja yang merasa iri karena koleganya mendapat promosi. Iri ini memengaruhi perilakunya; ia mulai menyebarkan desas-desus untuk menjatuhkan rekannya. Dari sudut pandang neurosains, perilaku ini mungkin mencerminkan ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin, yang memengaruhi perasaan penghargaan dan kepuasan. Dalam konteks psikologi, tindakan ini adalah pelarian dari rasa rendah diri, sementara dalam perspektif Islam, hal ini melibatkan ketidakmampuan untuk menerima takdir Allah dengan ikhlas.

Sebaliknya, seorang yang sombong sering terlihat mendominasi percakapan, menyombongkan pencapaiannya, dan meremehkan orang lain. Ini mungkin cara untuk menutupi perasaan tidak aman yang dalam. Namun, perilaku ini memperburuk hubungan sosial dan dapat berujung pada isolasi emosional.

Iri, dengki, dan sombong tidak hanya merusak hubungan manusia, tetapi juga memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan mental dan fisik. Pendekatan holistik yang menggabungkan neurosains, psikologi, dan spiritualitas dapat membantu memahami akar masalah ini dan mencari solusi. Dengan memperkuat kontrol diri, bersyukur, dan meningkatkan kesadaran akan hubungan manusia dengan Tuhan, kita dapat mengatasi sifat-sifat ini dan menciptakan kehidupan yang lebih damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun