Mohon tunggu...
SUMARDIONO
SUMARDIONO Mohon Tunggu... Penulis - Penyuluh Agama Islam Fungsional Kemenag Kabupaten Gresik

Sumardiono atau biasa dipanggil mas Dion mengabdi sebagai Penyuluh Agama Islam Fungsional di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Bertugas di KUA Kebomas. Sarjana lulusan Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Magister Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya. Disamping melakukan kegiatan kepenyuluhan, ia juga menulis beberapa artikel dan buku. Sosok yang sederhana. Suka dengan ilmu dan membaginya. Kajian favoritnya berkaitan dengan studi agama, filsafat, tasawuf, sosial-budaya, pemberdayaan masyarakat, literasi zakat wakaf, kebijakan publik, sertifikat halal, perkembangan dunia islam dan isu-isu kontemporer. Mas Dion juga tertarik dengan perkembangan sains dan teknologi. Ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam didepan laptop dan membicarakan atau mendengar kajian masalah agama, masalah sosial budaya, isu politik, masalah filosofis. Tujuan besarnya adalah ingin memberi manfaat dan berbagi pada sesama tanpa membedakan suku, agama, ras dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penyuluh Agama dan Peran Media Berbasis TIK

19 Oktober 2023   21:38 Diperbarui: 19 Oktober 2023   21:45 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, penting untuk diingat bahwa aplikasi dan platform agama juga memiliki beberapa tantangan. Informasi yang tidak akurat atau ekstremis tentang agama juga dapat menyebar melalui platform ini. Oleh karena itu, pengguna harus memiliki keterampilan literasi digital yang baik untuk menyaring informasi yang benar dan sehat.

Secara keseluruhan, aplikasi dan platform agama berbasis TIK telah membuka pintu baru dalam penyebaran ajaran agama, komunikasi antara pemimpin agama dan jemaat, dan pembentukan komunitas agama online. Mereka memfasilitasi aksesibilitas yang lebih luas, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik. Namun, perlu diingat bahwa pengguna harus menggunakan aplikasi dan platform ini dengan bijak, menyaring informasi, dan mempromosikan pemahaman dan toleransi agama yang sehat.

Manfaat Penyuluhan Agama Berbasis TIK

  • Mencapai lebih banyak orang dengan biaya yang efisien, 

Penyuluhan agama berbasis TIK memungkinkan jangkauan yang lebih luas kepada masyarakat. Melalui platform online, aplikasi, atau saluran media sosial, penyuluhan agama dapat mencapai lebih banyak orang dengan biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan metode tradisional seperti seminar atau ceramah langsung. Tanpa batasan geografis, seseorang di suatu tempat dapat mengakses informasi agama dari pemimpin agama atau sumber terpercaya dengan mudah, yang sebelumnya mungkin sulit diakses.

  • Mengatasi kendala jarak dan waktu

Dalam penyuluhan agama tradisional, jarak dan waktu sering menjadi kendala dalam menghadiri acara atau ceramah agama. Namun, dengan penyuluhan agama berbasis TIK, individu dapat mengakses materi agama kapan pun dan di mana pun mereka berada. Aplikasi dan platform agama memungkinkan pengguna untuk mengatur jadwal belajar mereka sendiri dan mengakses materi sesuai kebutuhan mereka. Hal ini memungkinkan orang-orang yang memiliki keterbatasan waktu atau kesulitan menghadiri acara fisik untuk tetap terlibat dan belajar tentang agama mereka.

  • Interaksi dan keterlibatan aktif melalui fitur interaktif

Penyuluhan agama berbasis TIK sering kali menawarkan fitur interaktif yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan pemimpin agama atau fasilitator. Pengguna dapat mengajukan pertanyaan, berbagi pemikiran, atau berpartisipasi dalam diskusi melalui forum, grup media sosial, atau sesi langsung melalui video streaming. Fitur interaktif ini memfasilitasi keterlibatan aktif, memungkinkan pengguna untuk memperdalam pemahaman mereka, memperoleh jawaban langsung terhadap pertanyaan mereka, dan membangun komunitas virtual dengan sesama pengikut agama.

Tantangan dalam Implementasi Penyuluhan Agama Berbasis TIK

  • Aksesibilitas dan kesenjangan digital

Salah satu tantangan utama adalah aksesibilitas dan kesenjangan digital. Meskipun teknologi telah berkembang pesat, masih ada orang-orang yang tidak memiliki akses yang memadai ke internet atau perangkat TIK. Terutama di daerah terpencil atau wilayah dengan keterbatasan infrastruktur, akses internet yang terbatas atau bahkan tidak ada dapat menghambat masyarakat dalam mengakses penyuluhan agama berbasis TIK. Selain itu, kesenjangan digital antara generasi yang lebih muda dan generasi yang lebih tua, serta antara kelompok sosial-ekonomi yang berbeda, juga dapat mempengaruhi aksesibilitas mereka terhadap penyuluhan agama berbasis TIK.

  • Keamanan dan privasi data

Penyuluhan agama berbasis TIK melibatkan pertukaran informasi dan data pribadi antara pengguna dan platform. Tantangan dalam hal ini adalah memastikan keamanan dan privasi data yang memadai. Perlindungan data pribadi, khususnya dalam konteks sensitif seperti agama, menjadi sangat penting. Platform agama harus memastikan bahwa data pengguna disimpan dengan aman, tidak disalahgunakan, atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Pengguna juga harus diberikan pemahaman tentang penggunaan data mereka dan diberikan kontrol atas privasi mereka.

  • Kualitas konten dan keberagaman interpretasi agama

Dalam lingkungan digital, ada banyak sumber informasi yang berbeda-beda, termasuk konten agama. Tantangan yang dihadapi adalah memastikan kualitas konten yang akurat dan dapat dipercaya. Terdapat risiko konten yang tidak akurat, ekstremis, atau bahkan konten yang merugikan. Selain itu, dalam penyuluhan agama, keberagaman interpretasi agama juga perlu diperhatikan. Dalam lingkungan yang terbuka seperti TIK, ada kemungkinan beragam interpretasi agama yang dapat membingungkan pengguna atau menyebabkan konflik. Penting untuk mempromosikan konten yang seimbang, akurat, dan inklusif yang menghormati keragaman pemahaman dan keyakinan

Contoh Praktik Penyuluhan Agama Berbasis TIK 

  • Aplikasi Mobile untuk Penyuluhan Agama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun