Di bidang pendidikan, kegiatan ekonomi terganggu karena kita semua harus menjaga interaksi kita agar penyebaran virus corona ini tidak semakin meluas yang mengakibatkan banyak perusahaan yang gulung tikar ataupun mengurangi karyawannya dengan melakukan PHK demi bertahan disituasi sekarang.
Di bidang pendidikan, saat ini kegiatan belajar mengajar tidak lagi dilakukan dengan tatap muka melainkan dilakukan secara daring. Kegiatan belajar mengajar daring ini sangatlah tidak efektif karena banyak orang yang tidak memiliki akses sehingga tidak bisa mengikuti belajar online dan kualitas belajar online pun tidak begitu baik khususnya di daerah-daerah pedesaan.
Semua ini tentu membuat kita perlu berfikir, kenapa Pandemi Covid 19 ini tidak berakhir padahal sudah lebih dari 6 bulan ada di Indonesia? Dan justru akhir-akhir ini angka pasien Covid 19 semakin besar banyak hingga kemarin pun mencapai rekor terbaru penambahan pasien positif Covid 19 terbanyak dalam waktu 24 jam. Bila kita berkaca pada pemberlakuan kebijakan PSBB transisi dimana mulai ada pelonggaran aktifitas-aktifitas masyarakat ternyata banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.
Banyak masyarakat yang tidak melaksanakan protokol kesehatan, aktifitas #StayAtHome dan kampanye #StayAtHome sudah tidak lagi ramai dan banyak pejabat-pejabat pemerintah yang mengurusi masalah-masalah isu politik dibanding dengan penanganan Covid 19 agar pandemi ini segera berakhir.
Contoh nyatanya adalah ketika Gubernur DKI Jakarta Bpk. Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan rem darurat dengan memberlakukan kembali kebijakan PSBB ketat banyak sekali pejabat-pejabat lain yang mengkritisi kebijakan itu. Sedihnya kritik tersebut bukanlah substansi penanganan Covid 19 ini agar segera berakhir melainkan sekedar kritik isu-isu politik sampah.
Oleh karena itu kita perlu semakin sadar bahwa apa yang kita persiapkan dan lakukan itu adalah untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain. Sebab alasan dari kenapa Covid 19 ini tidak berakhir meskipun sudah 6 bulan terjadi dan meskipun dibeberapa negara lain sudah mulai turun tren penambahan pasien positifnya bisa jadi adalah karena kita abai untuk #StayAtHome dan menyepelekan kampanye #StayAtHome. Sehingga diri kita maupun orang lain tidak banyak mematuhi protokol kesehatan Covid 19 dan cenderung mengabaikan masalah dari Covid 19 ini. Akibatnya seperti sekarang, dampak pandemi Covid 19 ini semakin lama kita rasakan.
Mulai dari sekarang, marilah kita patuhi protokol kesehatan Covid 19 dengan melakukan hal-hal yang sederhana seperti #StayAtHome dan mulai berkampanye agar orang lain pun #StayAtHome dengan memberi contoh yang baik pada orang lain. Mulailah pada diri sendiri karena apa yang kita persiapkan dan lakukan adalah untuk diri kita sendiri bukan orang lain.
Apabila tidak ada kepentingan yang mendesak dan penting untuk dilakukan diluar rumah, kenapa tidak tetap dirumah benar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H