Suatu ketika Salim merindukan akan kebersamaan dengan teman di masa lalu yang bernama Birni. Rasa rindu Salim yang semakin tidak bisa dibendung lagi terhadap Birni, Salim akhirnya membaca kembali surat dan pesan yang ditulis oleh Birni ke Salim, begitupun sebaliknya. Kisah cerita mereka tidak berakhir begitu saja, semesta mempertemukan kembali dalam versi mereka yang sudah dewasa, Salim dan Birni bertemu di pesta pernikahan teman mereka. Dari pertemuan mereka rasa rindu yang dialami oleh Salim semakin mencegah terhadap Birli.
Salah satu hal yang menarik untuk disorot dalam novel ini adalah dimana Salim yang tidak bisa mengutarakan rasa cintanya terhadap Birni, hingga Birni pindah keluar kota. Namun dibalik ketidak beranian dia dalam mengutarakan perasaanya pada Birni, Salim mempunyai cara lain untuk bisa menyalurkan rasa sukanya walaupun ungkapan tersebut tidak bisa disampaikan kepada Birni. Untuk menyatakan ungkapan tentang rasa sukanya kepada Birni dia menuliskannya pada catatan keseharian dia yang kemudian dia baca di waktu dia sudah beranjak dewasa.
Salah satu kutipan yang terdapat dalam novel ini “Apa hal terburuk dari jatuh cinta? orang yang kamu cintai tidak pernah tahu perasaan itu”. Pastinya pada penasaran bukan bagaimana kelanjutan dari novel karya Boy Candra ini. Buku ini sangat direkomendasikan bangat untuk dibaca karena sangat relate dengan cerita percintaan anak muda saat ini, dan gaya penulisan dari novel ini sangat unik karena dapat menimbulkan kesan mendalam bagi para pembacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H