Karena rasa kecewa terhadap anak-anaknya Pak Domu dan Mak Domu memikirkan ide lain agar anak-anaknya yang merantau pulang ke rumah mereka. Hingga muncul ide dari Pak Domu yang nantinya Mak Domu akan pergi dari rumah mereka dan pulang kerumah Orang Tuanya. Besok paginya Mak Domu langsung melaksanakan ide mereka tersebut, dengan diawali menyusun barang bawaannya di depan Sarma lalu melakukan pertengkaran kecil dengan Mak Domu, dan berakhir dia pergi dan berhenti di pinggir jalan depan rumah mereka. Sarma panik dan berusaha untuk menelpon saudaranya sambil mengejar Mak Domu. Setelah berbicara dengan saudaranya dan berusaha juga membujuk sang Ibu, akhirnya saudara-saudaranya yang di rantau berjanji akan pulang besok hari, dan mendengar itu Mak Domu senang dan mengikuti ajakan Sarma untuk pulang ke rumah. Setelah anak-anaknya pulang kerumah, acara adat permintaan mertuanya dilaksanakan.Â
Dalam pesta tersebut Sahat memperhatikan sekitar dan sangat heran melihat kelakuan ibu-ibu di pesta tersebut yang selalu meminta makan lagi, padahal sudah dikasih di awal. Hingga ibu-ibu yang diperhatikan oleh Sahat menyapanya dan Sahat salah menyebut panggilan untuk Ibu tersebut, dan ibu-ibu tersebut menegur Sahat. Sahat langsung pergi dari dekat Ibu tersebut. Setelah acara tersebut selesai mereka pulang kerumah, dan malamnya Mak Domu membangunkan Pak Domu untuk menanyakan rencana selanjutnya, karena Mak Domu masih kangen kepada anak-anaknya. Pak Domu mengatakan agar dibicarakan besok saja, hingga Mak Domu kepikiran dan tidak bisa tidur yang berujung Mak Domu jatuh sakit. Paginya yang akan direncanakan akan membahas perceraian Orang Tuanya, malah Pak Domu membahas tentang ketidaksetujuan terhadap keputusan Domu yang akan menikah dengan Orang Sunda, Domu membantah perkataan Pak Domu karena dia merasa itu kebahagiaan dia. Begitupun kepada Gabe Pak Domu mengungkapkan rasa ketidaksukaannya terhadap pekerjaan yang dikerjakan oleh Gabe saat ini. Untuk Sahat Pak Domu meminta agar dia tidak kembali lagi ke pulau Jawa, Pak Domu berharap Sahat mau tinggal di rumah mereka dan Sahatlah yang akan mengurus mereka dihari tua nanti. Dimana dalam adat Batak anak laki-laki paling bungsu dia adalah pewaris harta dan yang mengurus orang tua dimasa tuanya nanti, tapi Sahat menolak secara halus permintaan Bapaknya.Â
Mereka tidak mendapatkan solusi dari permasalahan Orang Tuanya, hingga Gabe mengatakan besok dia harus kembali untuk bekerja, jika tidak dia akan dipecat dan akan membayar penalti kontrak, saudara-saudara gabe yang mendengar itu bingung untuk memikirkan jalan keluarnya. Ketika Mak Domu sudah pulih, mereka ingin mengulur waktu dengan tujuan agar anak-anaknya tidak cepat kembali ke pulau Jawa. Pada saat mereka berkumpul Domu dan Gabe setuju agar orang tuanya bercerai dan mereka dapat pulang ke Pulau Jawa. Saat Domu, Gabe, dan Sahat berkemas Pak Domu dengan kesal meminta kepada anak-anaknya untuk mendengarkan permintaanya. Pak Domu dan ketiga anak lelakinya beradu argumen dan Pak Domu merasa anaknya telah melawan dia, di tengah situasi yang memanas antara Pak Domu dan anak-anaknya, Mak Domu menghampiri mereka dan mengatakan telah cape terhadap keegoisan Pak Domu. Karena keegoisan yang dimiliki Pak Domu dia menjadi jauh dengan anak-anaknya, dan Mak Domu mengatakan bahwa rencana bercerai itu hanya akal-akalan saja, tapi rasa capek akan sikap Pak Domu itu nyata. Domu, Gabe, dan Sahat bertanya pada Sarma, apakah dia mengetahui rencana Orang Tua mereka yang ingin bercerai. Sarma menjawab dia mengetahuinya, Sarma mengetahui rencana pura-pura dari Orang Tuanya itu pada saat Pak Domu mengatakan kepada Sarma untuk pura-pura tidak tahu rencana dari Mak Domu dan Pak Domu tersebut, dengan perjanjian Pak Domu harus menuruti semua permintaan Sarma. Sarma juga mengungkapkan hal yang sudah dipendam selama ini, dimulai dia yang putus dengan pacarnya karena pacarnya tidak suku batak, Dia takut ayahnya tidak memberi restu, dan cita-cita dia yang ingin jadi chef bukan jadi PNS. Mendengar keluhan Sarma, Domu, Gabe, dan Sahat menjadi sedih, karena Sarma memendam semuanya sendiri. Mendengar Semua keluhan dari anaknya, Mak Domu memutuskan untuk pulang kerumah Orang Tuanya dan bercerai dengan Pak Domu.Â
Pagi menjelang ketika Pak Domu pulang ke rumahnya, Sahat menghampiri Pak Domu dan mengatakan Sarma dan Ibunya balik ke rumah Orang Tua Mak Domu. Domu dan Gabe sudah balik ke Pulau Jawa. Setelah lama berbincang dengan Ayahnya, Sahat berpamitan untuk balik ke Jogja. Hari demi hari berlalu Pak Domu merasakan kesendiriannya karena sudah ditinggal pergi anak dan istrinya. Akhirnya Pak Domu balik ke rumah Ibunya dengan alasan kangen terhadap masakan Ibunya, tetapi tanpa dia ketahui Ibunya mengetahui masalah keluarganya, karena minggu lalu Sarma bercerita  melalui telepon. Ibu Pak Domu menasehati Pak Domu tujuannya agar Pak Domu berubah. Untuk mengetahui kelanjutan dari film Ngeri-Ngeri Sedap ini, jangan lupa untuk menontonnya di Netflixs, agar penasaran yang anda alami dapat terbayarkan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H