Ekspresi wajah yang beragam dapat membuat cerita terasa lebih hidup dan menarik bagi bayi.
Bayangkan saat kamu membaca cerita tentang hewan, seperti kucing atau anjing.
Jika kamu menirukan ekspresi wajah hewan tersebut, misalnya membuka mulut lebar saat menyebutkan anjing menggonggong, bayi akan merasa lebih terlibat dalam cerita tersebut.
Tak hanya ekspresi wajah, variasikan juga nada suara saat membacakan cerita.
Cobalah untuk berbicara dengan suara lembut saat adegan yang menenangkan, dan gunakan suara lebih keras atau tegas saat cerita menjadi lebih seru atau menegangkan.
Bayi cenderung tertarik dengan perubahan intonasi suara, dan ini bisa meningkatkan keterlibatan mereka dalam mendengarkan cerita.
Dengan cara ini, kamu tidak hanya membacakan cerita, tetapi juga memberikan stimulasi emosional yang penting bagi bayi.
2. Memanfaatkan Gerakan Tubuh dan Sentuhan Lembut
Selain ekspresi wajah dan suara, gerakan tubuh dan sentuhan lembut juga bisa meningkatkan pengalaman mendengarkan cerita untuk bayi.
Ketika kamu membaca cerita, gunakan gerakan tubuh yang mendukung narasi.
Misalnya, jika cerita tersebut tentang burung terbang, kamu bisa menggerakkan tangan seolah-olah menggambarkan sayap burung yang sedang mengepak.