Sebagai contoh, ketika bayi mendengar suara burung, mereka bisa mulai mengenali suara tersebut dan mengaitkannya dengan keberadaan burung.
Bermain dengan suara lingkungan juga bisa dilakukan di dalam rumah.
Kamu bisa memainkan berbagai suara dari objek yang ada di sekitar, seperti bunyi mainan yang digoyangkan, suara pintu yang dibuka, atau suara peralatan rumah tangga yang bekerja.
Dengan berbagai suara ini, bayi mulai memahami perbedaan antara suara satu dengan yang lainnya dan belajar untuk memperhatikan serta merespons suara-suara tersebut.
3. Interaksi Sosial dan Percakapan
Selain suara eksternal, interaksi sosial juga memiliki peran besar dalam meningkatkan kemampuan mendengar bayi.
Bayi akan sangat terstimulasi ketika mendengar suara orang tua mereka berbicara atau bercakap-cakap.
Percakapan yang melibatkan komunikasi dua arah, meski bayi belum bisa merespon dengan kata-kata, sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan mendengar mereka.
Cobalah untuk berbicara dengan bayi tentang hal-hal sederhana dan jelas.
Misalnya, kamu bisa mengucapkan kata-kata seperti "hai", "sampai jumpa", atau menyebutkan nama benda yang ada di sekitar mereka, seperti "ini bola", atau "lihat, ada kucing".
Dengan cara ini, bayi akan mulai mengenali suara-suara tersebut dan mengasosiasikan kata-kata dengan objek atau kegiatan tertentu.