Boneka sering kali menjadi karakter yang memiliki kepribadian, cerita, dan kehidupan sendiri dalam imajinasi anak-anak.
Proses ini mendorong anak untuk berpikir kreatif, merencanakan cerita, dan mengatur peran serta dialog.
Mereka belajar bagaimana membuat dunia fiksi yang penuh warna, yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengasah kemampuan mereka untuk berpikir secara abstrak.
Selain itu, saat bermain dengan boneka, anak-anak sering kali menciptakan skenario kehidupan sehari-hari, seperti bermain di rumah atau pergi ke sekolah.
Hal ini membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka, sambil belajar mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan cara yang menyenangkan.
Anak yang terbiasa bermain boneka juga akan lebih mudah membayangkan berbagai situasi dan cara menyelesaikan masalah yang muncul dalam permainan mereka.
Jadi, tak hanya sekadar permainan, tetapi juga alat yang sangat baik untuk merangsang daya imajinasi mereka.
2. Meningkatkan Kemampuan Sosial dan Empati
Selain mengasah imajinasi, bermain boneka juga dapat meningkatkan kemampuan sosial dan empati anak.
Ketika anak-anak berinteraksi dengan boneka, mereka sering kali berpura-pura menjadi orang lain dan memerankan berbagai karakter, seperti menjadi ibu, ayah, guru, atau teman.
Dalam proses ini, mereka mulai memahami peran-peran sosial yang ada dalam kehidupan nyata.