Anak-anak cenderung lebih tertarik untuk melakukan sesuatu ketika mereka tahu alasan di baliknya.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjelaskan mengapa pekerjaan rumah tangga itu perlu dilakukan dan bagaimana pekerjaan tersebut berdampak pada kenyamanan dan kebersihan rumah.
Misalnya, ketika anak diminta untuk merapikan tempat tidurnya, Anda bisa menjelaskan bahwa tempat tidur yang rapi akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan tidur dengan lebih nyenyak.
Jika anak diminta untuk mencuci piring, Anda bisa menjelaskan bahwa mencuci piring adalah bagian dari menjaga kebersihan rumah, sehingga seluruh keluarga bisa makan dengan nyaman.
Anak akan lebih merasa memiliki tanggung jawab atas pekerjaan rumah jika mereka memahami bagaimana tugas tersebut bermanfaat bagi semua orang.
Dengan menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami, anak akan melihat pekerjaan rumah tangga sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai kontribusi mereka untuk kenyamanan keluarga.
Dengan begitu, anak akan merasa lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan rumah tangga tersebut.
2. Memberikan Tugas yang Sesuai dengan Usia dan Kemampuan
Cara kedua untuk mengajarkan tanggung jawab melalui pekerjaan rumah tangga adalah dengan memberikan tugas yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak.
Memberikan tugas yang terlalu sulit atau terlalu mudah bisa membuat anak merasa frustasi atau bosan.
Penting untuk memilih pekerjaan rumah tangga yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.