Stres pada anak-anak sudah menjadi masalah yang semakin banyak diperbincangkan.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa merasakannya.
Salah satu pemicu stres yang paling umum adalah rutinitas sekolah yang padat dan kaku.
Dari tugas yang menumpuk hingga jam belajar yang panjang, semua itu bisa menambah tekanan yang cukup besar pada anak-anak.
Meskipun banyak yang beranggapan bahwa tekanan tersebut adalah bagian dari proses belajar, kenyataannya, jika stres dibiarkan terus-menerus, hal itu bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres pada anak-anak adalah dengan memberikan jadwal sekolah yang lebih fleksibel.
Menyesuaikan jam belajar dan aktivitas anak agar lebih seimbang dengan kebutuhan mereka adalah langkah yang dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan terhindar dari stres berlebih.
Di artikel ini, kita akan membahas tiga cara untuk mengurangi stres anak melalui jadwal sekolah yang fleksibel.
1. Menyesuaikan Jam Sekolah dengan Ritme Tubuh Anak
Anak-anak, terutama yang masih duduk di bangku sekolah dasar, memiliki ritme biologis yang berbeda dengan orang dewasa.
Pada umumnya, mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur dan beristirahat.
Namun, dengan jadwal sekolah yang terlalu ketat, banyak anak yang harus bangun terlalu pagi untuk mempersiapkan diri pergi ke sekolah.
Akibatnya, mereka tidak cukup tidur dan kelelahan sejak pagi hari.
Hal ini tentu mempengaruhi kinerja mereka di sekolah dan dapat meningkatkan tingkat stres.
Salah satu cara untuk mengurangi stres anak adalah dengan menyesuaikan jam sekolah dengan ritme tubuh mereka.
Misalnya, jika memungkinkan, jadwal sekolah bisa dimulai sedikit lebih siang, sehingga anak-anak bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup dan bangun dengan perasaan segar.
Dengan begitu, mereka lebih siap untuk menghadapi hari di sekolah tanpa merasa terburu-buru atau kelelahan.
Selain itu, jika anak merasa bahwa mereka memiliki cukup waktu untuk tidur, mereka juga akan merasa lebih tenang dan tidak stres memikirkan jadwal yang padat.
2. Memberikan Waktu untuk Istirahat dan Bermain
Selain tidur yang cukup, anak-anak juga membutuhkan waktu untuk beristirahat dan bermain, terutama setelah menjalani aktivitas yang padat di sekolah.
Jika anak terus-menerus terjebak dalam rutinitas sekolah tanpa ada waktu untuk bersantai, hal itu bisa menyebabkan mereka merasa tertekan dan stres.
Memberikan waktu yang cukup untuk istirahat di tengah hari atau di antara sesi belajar akan sangat membantu mengurangi ketegangan pada anak.
Waktu istirahat yang cukup bisa berupa waktu untuk makan siang dengan tenang, berjalan-jalan sebentar, atau bahkan hanya duduk dan berbicara dengan teman-teman mereka.
Aktivitas fisik ringan seperti bermain di luar ruangan atau melakukan permainan yang menyenangkan juga sangat membantu anak-anak untuk melepaskan stres.
Ini adalah cara yang baik untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan akademik dan kebutuhan emosional anak.
Dengan memberikan waktu yang cukup untuk beristirahat dan bermain, anak-anak akan merasa lebih bahagia, lebih fokus, dan lebih siap untuk melanjutkan aktivitas belajar mereka.
Selain itu, mereka juga bisa merasa lebih dihargai karena ada waktu untuk diri mereka sendiri.
3. Mengurangi Tugas Sekolah yang Berlebihan
Tugas sekolah adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan anak-anak sekolah.
Namun, jika tugas yang diberikan terlalu banyak atau terlalu sulit, hal itu bisa menyebabkan anak merasa cemas dan tertekan.
Tugas yang berlebihan bisa menjadi sumber stres yang besar bagi anak-anak, terutama jika mereka merasa bahwa mereka tidak bisa menyelesaikannya dengan baik.
Untuk mengurangi stres anak, sangat penting bagi pihak sekolah untuk mempertimbangkan jumlah dan tingkat kesulitan tugas yang diberikan.
Memberikan tugas yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak sangat penting untuk mengurangi perasaan tertekan.
Anak-anak perlu merasa bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan tidak terbebani dengan pekerjaan rumah yang terlalu banyak.
Orang tua juga bisa berperan dengan membantu anak mengatur waktu untuk mengerjakan tugas sekolah, memberikan dukungan emosional, dan memastikan bahwa mereka tidak merasa terbebani oleh banyaknya pekerjaan.
Dengan cara ini, anak-anak akan merasa lebih percaya diri dan tidak stres dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Penutup
Memberikan jadwal sekolah yang fleksibel bukan hanya tentang mempermudah rutinitas anak, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional dan kesehatan mental mereka.
Dengan menyesuaikan jam sekolah, memberikan waktu untuk istirahat dan bermain, serta mengurangi tugas yang berlebihan, kita dapat membantu anak-anak merasa lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih siap untuk belajar.
Penting bagi orang tua dan pihak sekolah untuk bekerja sama dalam menciptakan jadwal yang mempertimbangkan kebutuhan fisik dan emosional anak-anak.
Jika stres anak-anak dapat dikurangi dengan cara-cara tersebut, mereka akan lebih mudah untuk berkembang dan mencapai potensi terbaik mereka, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Stres pada anak-anak dapat diminimalkan dengan memberikan jadwal sekolah yang lebih fleksibel dan mempertimbangkan kebutuhan mereka.
Dengan menyesuaikan jam sekolah, memberikan waktu istirahat yang cukup, dan mengurangi tugas sekolah yang berlebihan, anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan.
Ini akan membantu mereka merasa lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih mampu mengatasi tantangan yang mereka hadapi di sekolah.
Orang tua dan sekolah memiliki peran penting dalam menciptakan keseimbangan yang tepat antara akademik dan kesejahteraan emosional anak-anak, sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI