Misalnya, orang tua dapat menjelaskan bahwa tidak semua orang yang tampak ramah itu aman.
Terkadang, orang asing mungkin menggunakan taktik tertentu, seperti menawarkan hadiah atau meminta bantuan, untuk memanipulasi anak agar mau pergi bersama mereka.
Dengan berbicara terbuka tentang hal ini, anak-anak dapat belajar untuk mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dan tidak mudah terjebak dalam situasi yang membahayakan.
Selain itu, orang tua bisa mengajarkan anak-anak tentang pentingnya rasa insting atau perasaan tidak nyaman yang mereka rasakan dalam situasi tertentu.
Jika anak merasa cemas atau takut dengan seseorang, mereka harus tahu bahwa itu adalah perasaan yang perlu diperhatikan dan bahwa mereka berhak untuk menolak ajakan orang asing.
Mengajarkan anak cara mengidentifikasi situasi berbahaya ini memberikan mereka kepercayaan diri untuk mengambil tindakan yang tepat.
Anak yang tahu kapan dan bagaimana untuk menghindari orang asing atau situasi yang mencurigakan akan lebih mampu melindungi dirinya dari potensi bahaya.
3. Meningkatkan Kepercayaan Anak untuk Berbicara dengan Orang Tua
Alasan ketiga mengapa komunikasi terbuka tentang penculikan itu penting adalah untuk meningkatkan kepercayaan anak agar mereka merasa nyaman berbicara dengan orang tua tentang hal-hal yang mengganggu atau menakutkan mereka.
Jika anak merasa bahwa mereka bisa berdiskusi tentang masalah atau ketakutan mereka tanpa merasa dihakimi atau dikritik, mereka akan lebih cenderung untuk memberitahukan orang tua jika terjadi sesuatu yang mencurigakan.
Banyak anak yang mungkin merasa takut atau malu untuk memberi tahu orang tua jika mereka mendekati situasi yang mencurigakan atau tidak aman.