Dengan menggunakan aplikasi pemantauan, kamu bisa mengatur batasan waktu layar, memastikan anak tidak mengakses situs web yang berbahaya, serta memeriksa riwayat pencarian mereka.
Namun, penting untuk tidak hanya mengandalkan alat pemantauan ini saja.
Meskipun alat ini sangat berguna, pemantauan yang dilakukan secara langsung tetap diperlukan, seperti melihat dan mendiskusikan apa yang anak tonton atau mainkan secara berkala.
Selain itu, pastikan juga untuk mengaktifkan pengaturan privasi yang lebih ketat pada perangkat yang digunakan anak.
Misalnya, pastikan akun media sosial anak hanya dapat diakses oleh teman-teman yang mereka kenal, dan pastikan informasi pribadi mereka tidak terungkap secara sembarangan.
Beberapa platform juga menawarkan pengaturan keluarga yang memungkinkan orang tua untuk mengelola akses anak ke konten tertentu.
Dengan memanfaatkan alat dan pengaturan ini, kamu dapat membantu menjaga anak tetap aman saat online tanpa merasa harus mengawasi setiap gerakan mereka secara terus-menerus.
3. Menetapkan Batasan dan Aturan yang Jelas
Cara ketiga yang perlu dilakukan adalah dengan menetapkan batasan dan aturan yang jelas mengenai aktivitas online anak.
Anak-anak perlu tahu apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan di internet, serta konsekuensi jika mereka melanggar aturan tersebut.
Buatlah aturan yang masuk akal, seperti waktu yang dibolehkan untuk bermain game, menonton video, atau berselancar di media sosial.