Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Solusi Mengatasi Kemacetan: Peran Transportasi Publik di Kota-kota Indonesia

6 Januari 2025   19:01 Diperbarui: 6 Januari 2025   19:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali, transportasi publik seperti bus atau kereta mengalami keterlambatan, sehingga penumpang harus menunggu dalam waktu yang lama.

Hal ini tentu sangat tidak menyenangkan, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal padat.

Pemerintah perlu memastikan bahwa armada transportasi publik selalu beroperasi tepat waktu dan dalam kondisi yang baik, sehingga pengguna merasa nyaman dan dapat mengandalkan transportasi publik sebagai pilihan utama.

Selain itu, peningkatan fasilitas transportasi publik juga sangat penting.

Tidak sedikit orang yang merasa enggan menggunakan transportasi publik karena fasilitas yang kurang memadai, seperti AC yang tidak berfungsi dengan baik, kebersihan yang kurang terjaga, atau kondisi kendaraan yang sudah tua dan rusak.

Dengan memperbaiki fasilitas-fasilitas ini, maka transportasi publik akan semakin menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.

Namun, solusi ini tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah saja.

Masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah kemacetan.

Sebagai contoh, masyarakat bisa mulai beralih ke transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, terutama saat bepergian jarak dekat.

Jika semakin banyak orang yang beralih ke transportasi publik, maka jumlah kendaraan pribadi yang beredar di jalan akan berkurang, sehingga kemacetan bisa sedikit demi sedikit berkurang.

Selain itu, masyarakat juga bisa mulai memperhatikan pola hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti memilih untuk berjalan kaki atau bersepeda jika jaraknya memungkinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun