Pemerintah juga bisa menggandeng lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi non-pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Kedua, program beasiswa dan bantuan pendidikan harus diperluas agar semakin banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Pendidikan tinggi harus menjadi hak bagi setiap anak, tanpa terkecuali, karena inilah yang akan membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat.
Ketiga, penting juga untuk memperkenalkan kurikulum yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.
Kurikulum yang terlalu kaku dan tidak mengikuti kebutuhan industri serta perkembangan teknologi akan membuat siswa kesulitan dalam menghadapi tantangan global.
Pemerintah bisa mulai memperkenalkan kurikulum berbasis keterampilan (skill-based education) yang lebih fokus pada pengembangan kemampuan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.
Pendidikan yang berbasis keterampilan akan memudahkan para siswa untuk langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus, tanpa harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan pekerjaan.
Keempat, teknologi juga harus menjadi bagian integral dalam pendidikan.
Pemerintah perlu memperluas akses terhadap teknologi di semua tingkat pendidikan.
Ini bisa dimulai dengan menyediakan perangkat teknologi yang terjangkau bagi siswa dan guru, serta mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar.
Teknologi akan membantu mempercepat proses pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dan sumber daya pendidikan dari berbagai belahan dunia.