Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Inilah 5 Contoh Bahasa Tubuh Balita dan Apa yang Mereka Sampaikan

22 Desember 2024   18:45 Diperbarui: 22 Desember 2024   17:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah 5 Contoh Bahasa Tubuh Balita dan Apa yang Mereka Sampaikan (freepik.com/@freepik/Diedit oleh Mas Denal)

Balita memang belum fasih berbicara seperti orang dewasa. Tapi jangan salah, mereka punya cara sendiri untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan inginkan.

Sebagai orangtua, kita sering dibuat bingung dengan tingkah laku si kecil. Kadang mereka menangis, kadang tertawa, atau tiba-tiba diam saja.

Nah, yuk kita coba memahami bahasa tubuh balita agar kita bisa lebih responsif terhadap kebutuhan mereka!

1. Menggosok Mata dan Menarik Telinga

Pernahkah Moms dan Dads melihat si kecil tiba-tiba menggosok-gosok matanya? Atau mungkin menarik-narik telinganya sendiri?

Gerakan ini sebenarnya adalah tanda bahwa si kecil sudah mengantuk atau lelah. Biasanya muncul saat mereka sudah melewati jam tidur biasanya.

Saat balita menggosok mata, itu artinya mata mereka sudah terasa berat. Ini adalah cara alami tubuh memberitahu bahwa sudah waktunya istirahat.

Sedangkan menarik telinga bisa jadi tanda mengantuk, tapi juga perlu diwaspadai. Kalau si kecil sering menarik telinga disertai rewel, bisa jadi ada masalah dengan telinganya.

Jadi kalau si kecil mulai menunjukkan tanda-tanda ini, sebaiknya segera ajak mereka beristirahat. Jangan tunggu sampai mereka terlalu lelah karena bisa jadi lebih rewel.

2. Menghindar dan Memalingkan Wajah

Bayangkan saat kita mengajak si kecil bermain, tapi dia malah memalingkan wajah atau menghindar. Jangan langsung sedih ya, Moms dan Dads!

Perilaku menghindar ini sebenarnya cara balita mengatakan bahwa mereka butuh ruang. Mungkin mereka sedang kewalahan dengan stimulus di sekitarnya.

Balita masih belajar memproses berbagai rangsangan dari lingkungan. Kadang mereka butuh waktu sendiri untuk "mengatur ulang" sistem sarafnya.

Saat si kecil menunjukkan sikap ini, beri mereka waktu sejenak. Jangan memaksa interaksi karena bisa membuat mereka semakin stres.

Tunggu sampai mereka siap berinteraksi lagi. Biasanya mereka akan kembali mencari perhatian kita saat sudah merasa nyaman.

3. Menunjuk-nunjuk Benda

Fase menunjuk adalah tahap penting dalam perkembangan balita. Ini menandakan mereka mulai tertarik dengan dunia di sekitarnya.

Saat balita menunjuk sesuatu, mereka sebenarnya mengajak kita "berdialog". Mereka ingin berbagi ketertarikan mereka dengan kita.

Respond positif saat si kecil menunjuk sesuatu. Sebutkan nama benda yang ditunjuk dan jelaskan dengan sederhana.

Ini adalah kesempatan bagus untuk membangun kosakata mereka. Sekaligus menunjukkan bahwa kita menghargai cara mereka berkomunikasi.

4. Memeluk Erat atau Menggenggam Tangan

Balita sering mencari kontak fisik dengan orangtua, terutama saat mereka merasa tidak aman atau takut.

Pelukan erat atau menggenggam tangan adalah cara mereka mencari perlindungan dan keamanan. Ini sangat wajar dan sehat untuk perkembangan mereka.

Di situasi baru atau ramai, si kecil mungkin akan lebih sering mencari kontak fisik ini. Beri mereka rasa aman yang mereka butuhkan.

Tapi jangan khawatir, seiring waktu mereka akan lebih percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan sendiri. Yang penting mereka tahu bahwa kita selalu ada untuk mereka.

5. Memukul atau Mendorong

Nah, yang satu ini kadang bikin orangtua stress. Balita yang tiba-tiba memukul atau mendorong orang lain.

Perilaku agresif ini sebenarnya bukan tanda bahwa anak kita "nakal". Ini adalah cara mereka mengekspresikan frustrasi karena belum bisa mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.

Saat si kecil mulai menunjukkan perilaku ini, tetap tenang. Tunjukkan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaan.

Ajarkan kata-kata sederhana untuk mengungkapkan emosi seperti "marah", "sedih", atau "tidak suka". Pelan-pelan mereka akan belajar cara yang lebih baik untuk berkomunikasi.

Penutup

Memahami bahasa tubuh balita memang butuh kesabaran dan kejelian. Tapi ini sangat penting untuk membangun komunikasi yang baik dengan mereka.

Setiap balita unik dan mungkin punya cara berbeda dalam mengekspresikan diri. Yang penting adalah konsisten dalam memberikan respon yang tepat dan penuh kasih sayang.

Jangan lupa, bahasa tubuh ini akan terus berkembang seiring pertumbuhan mereka. Terus amati dan pahami perubahan-perubahan ini sebagai bagian dari proses tumbuh kembang si kecil.

Yang terpenting, tunjukkan bahwa kita selalu siap mendengar dan memahami cara mereka berkomunikasi, apapun bentuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun