Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Tips Mengajarkan Anak untuk Menonton TV dengan Bijak

18 November 2024   05:31 Diperbarui: 18 November 2024   07:28 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Tips Mengajakan Anak untuk Menonton TV dengan Bijak/Freepik.com/@freepik/Diedit oleh Mas Denal

Di zaman sekarang, hampir semua anak memiliki akses mudah ke berbagai jenis tontonan. Baik itu melalui televisi, tablet, atau ponsel pintar.

Platform streaming seperti YouTube, Netflix, hingga aplikasi video lainnya sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Melihat anak-anak asyik dengan layar, tidak jarang orang tua merasa khawatir.

Banyak program yang tidak sesuai usia, atau bahkan bisa memberi pengaruh buruk pada perkembangan mereka.

Namun, jangan khawatir. Meskipun teknologi digital hadir di sekitar kita, menonton TV bisa dilakukan dengan bijak.

Asalkan kita tahu cara yang tepat, menonton TV bisa memberikan manfaat tanpa merugikan.

Sebagai orang tua, salah satu tanggung jawab utama adalah membimbing anak dalam memilih tontonan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik.

Kalau salah pilih, bukan tidak mungkin anak bisa terpapar konten yang tidak sesuai usia, atau bahkan dampak negatif lainnya, seperti pola pikir yang salah.

Nah, berikut ini ada tiga tips yang bisa membantu Anda mengajarkan anak untuk menonton TV dengan bijak.

1. Mengenalkan Anak pada Program yang Positif dan Edukatif

Salah satu cara paling mudah untuk memastikan anak menonton TV dengan bijak adalah dengan mengenalkan mereka pada program yang memiliki nilai edukatif dan positif.

Saat pertama kali memperkenalkan anak pada dunia televisi atau layar digital, pastikan untuk memilih tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik.

Program anak-anak yang mendidik akan memberi mereka pelajaran berharga tanpa harus mengorbankan waktu bermain atau belajar mereka.

Ada banyak pilihan yang bisa Anda pilih, seperti program edukasi yang mengenalkan angka, huruf, warna, atau bahkan konsep-konsep dasar sains dan sosial.

Misalnya, program seperti Sesame Street atau Dora the Explorer adalah pilihan yang tepat.

Selain menghibur, keduanya juga mengajarkan nilai-nilai sosial, bahasa, dan keterampilan dasar lainnya.

Dengan mengenalkan anak pada tontonan yang mengedukasi, mereka tidak hanya merasa senang menonton, tetapi juga mendapatkan informasi baru yang bermanfaat bagi perkembangan mereka.

Namun, jangan lupa untuk selalu menyesuaikan program dengan usia anak. Pastikan bahwa tontonan tersebut sesuai dengan tahap perkembangan mereka, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

2. Menetapkan Waktu Menonton yang Teratur dan Seimbang

Salah satu tantangan terbesar dalam mengatur kebiasaan menonton TV pada anak adalah mengontrol durasinya.

Menonton TV yang berlebihan bisa menyebabkan anak kehilangan waktu untuk kegiatan lain yang juga sangat penting, seperti belajar, bermain, atau berinteraksi dengan keluarga.

Untuk itu, sangat penting bagi orang tua untuk menetapkan waktu menonton yang teratur dan seimbang.

Tentukan berapa lama anak boleh menonton TV setiap harinya, misalnya 30 hingga 60 menit per hari, tergantung usia dan kebutuhan mereka.

Pastikan juga untuk menjadikan waktu menonton TV sebagai aktivitas yang menyenangkan, namun tetap dalam batas yang wajar.

Misalnya, Anda bisa membuat jadwal tontonan yang melibatkan anak, di mana mereka bisa memilih program yang ingin ditonton, namun tetap dalam kategori yang sesuai dan edukatif.

Penting juga untuk menjelaskan kepada anak bahwa menonton TV adalah salah satu dari banyak aktivitas yang bisa mereka lakukan.

Tentu saja, mereka perlu meluangkan waktu untuk bermain di luar, membaca buku, atau bahkan membantu pekerjaan rumah.

Dengan menetapkan waktu yang jelas dan seimbang, anak akan belajar untuk mengatur waktunya dengan lebih baik.

Ini juga akan membantu mereka membedakan antara waktu hiburan dan waktu untuk kegiatan produktif lainnya.

3. Mengawasi dan Terlibat dalam Proses Menonton

Meskipun anak sudah cukup besar dan bisa memilih sendiri tontonan yang mereka inginkan, pengawasan tetap sangat penting.

Sebagai orang tua, Anda tetap harus terlibat dalam proses menonton TV, bahkan jika itu hanya untuk memastikan kontennya tetap sesuai dengan usia mereka.

Luangkan waktu untuk duduk bersama anak dan menonton bersama mereka. Ini tidak hanya memungkinkan Anda untuk memantau apa yang mereka tonton, tetapi juga memberikan kesempatan untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang mereka lihat.

Misalnya, setelah menonton sebuah program, Anda bisa bertanya pada anak tentang apa yang mereka pelajari dari tontonan tersebut.

Hal ini bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai penting seperti kejujuran, kerja sama, dan rasa empati.

Selain itu, Anda juga bisa memberikan panduan bagi anak-anak dalam memilih tontonan yang lebih baik.

Misalnya, ajarkan mereka untuk memilih program yang tidak hanya menghibur tetapi juga menambah wawasan, seperti dokumenter alam atau sejarah, atau acara yang menampilkan keberagaman budaya.

Dengan mengawasi dan terlibat dalam waktu menonton anak, Anda tidak hanya memastikan mereka menonton hal-hal yang positif, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dengan mereka.

Ini juga memberi kesempatan bagi Anda untuk memberikan pengarahan dan nilai-nilai hidup yang mungkin tidak mereka dapatkan dari tontonan itu sendiri.

Kesimpulan

Menonton TV bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat untuk anak-anak, asalkan dilakukan dengan bijak.

Melalui tiga tips sederhana di atas, mengenalkan anak pada program yang edukatif, menetapkan waktu menonton yang teratur dan seimbang, serta terlibat aktif dalam proses menonton, orang tua dapat membantu anak menikmati tontonan yang positif tanpa harus khawatir dampak negatif yang mungkin timbul.

Penting bagi kita sebagai orang tua untuk tidak hanya mengatur apa yang ditonton, tetapi juga cara anak berinteraksi dengan layar.

Menonton TV tidak hanya soal hiburan, tetapi juga bisa menjadi kesempatan untuk belajar hal-hal baru yang dapat mendukung perkembangan mereka.

Dengan pengawasan yang bijak dan keterlibatan aktif, menonton TV bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh makna bagi anak-anak, sambil memastikan mereka tetap tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan penuh empati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun