Mohon tunggu...
Masdelina Pasaribu
Masdelina Pasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca, menulis, berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengangguran Membuat Tingat Kemiskinan dan Kejahatan Semakin Meningkat

20 Mei 2023   12:00 Diperbarui: 20 Mei 2023   12:25 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGANGGURAN MEMBUAT TINGKAT KEMISKINAN DAN KEJAHATAN SEMAKIN MENINGKAT

                                                                                 Masdelina pasaribu

                                               Mahasiswa jurusan akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

                                                                                 Universitas Palangkaraya

                                                                        Email: linaaapasaribu@gmail.com

                                                                                  Pratiwi Subianto, SE, ME

                                                                     Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

                                                                               Universitas Palangkaraya

 

                                                                                            Abstract

 

This journal is about the perils of unemployment, poverty and crime. The problem is no longer new to any country, so the government is one of the stores to increase economic growth by building as many jobs as possible. Lack of skill and knowledge is one of the difficult causes for people in job seeking, the high criteria being sought by corporations make many unemployed. Therefore, governments need to create skill training courses for communities consistent with the education they've received. This aspect can help people develop the skill of both to work within the company and to build their own business.

Key words: Unemployment, poverty, crime

      Jurnal ini berisi tentang permasalah mengenai pengangguran, kemiskinan dan kejahatan. Permasalah ini bukan lagi hal baru bagi setiap negara, maka dari itu pemerintah merupakan salah satu toko dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan membangun lapangan kerja sebanyak-banyak. Kurangnya skill dan pengetahuan merupakan salah satu penyebab sulit orang-orang dalam mencari pekerjaan, tingginya kriteria yang diingingkan oleh perusahan membuat banyak yang menganggur. Maka dari itu pemerintah perlu menciptakan kursus pelatihan skill bagi masyarakat sesuai dengan pedidikan yang pernah dijalanin. Aspek ini dapat membantu masyarakat untuk mengembangka skill yabg dimiliki baik itu untuk bekerja dalam perusahaan maupun membangun bisnisnya sendiri.

PENDAHULUAN

         Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia dilengkapi dengan akal budi dan pikiran sehingga dapat melanjutkan hidupnya dengan baik. Namun dalam menjalani kehidupannya manusia harus melalui coba-cobaan baik kecil maupun besar. Manusia dalam bertahan hidup haruslah bekerja untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Tapi bagaimana ingin memenuhi kebutuhan jika yang mau dikerjakan saja tidak sesuai dengan skill atau keterampilan yang dimilki. Inilah salah satu penyebab manusia susah untuk mendapatkan pekerjaan dan menjadi seorang pengangguran. Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali, tidak dapat menghasilkan penghasilan, sedang mencari pekerjaan, bekerja tapi tidak mengahasilkan dalam memenuhi kebutuhannya.

    Pengangguran termasuk dalam kategori permasalah secara makro dimana pengangguran tidak hanya mellibatkan individu dengan individu tapi pengangguran berpengaruh terhadap negara dimana jika dalam suatu  negara banyak yang menganggur maka pembangunan dalam negara tersebut dapat terhambat. Hal paling menakutkan dari pengangguran yang berujung pada kemiskinan dan kejahatan. Kemiskinan adalah kondisi dimana tidak dapat memenuhi kebutuhanya dengan baik atau dengan kata lain kekurangan sedangkan kejahatan adalah tindakan kriminal yang tidak dapat dibenarkan oleh UU,  negara kita juga mengeluarkan pasal bagi siapa yang melakukan kejahatan maka pelaku harus dihukum sesuai degan pasal yang sudah ditetapkan. Semakin meningkatnya kemiskinanan membuat kurangnya kemakmuran dalam masyarakat. Pada hakikatnya mnausia hidup untuk mencari kemakmuran dan dapat hidup dengan sejahtera. Bagi kaum menegah mungkin sudah merasakan namanya hidup berkecukupan tapi bagaimana dengan kaum awam yang kadang pengahasilan mereka juga bukan untuk mereka seorang diri saja dan belum bisa memenuhi makan mereka untuk sehari-hari.

TINJAUAN PUSTAKA SECARA UMUM

  * PENGANGGURAN

     Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan, tidak mendapat pengahasilan dan sedang mencari pekeerjaan. Kata pengangguran bukan lagi hal baru tentu semua orang sudah tau tenang penganguran. Menurut Simanjuntak(2003) mengatakan bahwa pengangguran yaitu orang berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan. Pengangguran  banyak terjadi akibat dari tidak seimbannya lapangan pekerjaan dengan tenaga kerja. Menurut UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun orang lain atau masyarakat. Tenga kerja dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

  • Tenaga Kerja Terdidik

   Tenaga kerja terdidik adalah orang yang sudah mempunyai ilmu dan keterampilan dalam beberapa bidang. Contohnya : dokter, guru, perawat dan sebagainya.

  • Tenaga Kerja Terlatih
  •  Tenaga kerja terlatih adalah orang yang sudah terlebih dahulu memperoleh pelatihan baik secara formal maupun non-formal. Contohnya : tukang jahit.
  • Tenaga kerja terlatih adalah Tenaga Kerja Tidak Terdidik
  •     Tenaga kerja tidak terdidik adalah orang yang tidak memperoleh Pendidikan dan pelatihan baik itu secara formal atau non-formal. Contonya adalah seorang tukang sapu, tukang sampah dan lain-lain.
  • Bukan Tenaga Kerja
  •     Bukan tenaga kerja adalah orang yang belum cukup umur untuk dapat bekerja atau tidak dapat bekerja karena alasan tertentu. Contohnya adalah pelajar dan ibu rumah tangga yang sudah meemasuki umur tua.

 

Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia

       Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran Indonesia menembus 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Berdasarkan jenis kelamin, ada 5,93% pengangguran laki-laki dan 5,75 persen lainnya wanita. Meski begitu, BPS mencatat TPT pada 2022 turun ketimbang Agustus 2021, yakni 0,81%  untuk laki-laki dan 0,36% wanita. Disini dapat kita lihat bahwa pengangguran tidaklah menegenal yang namanya gender, suku, ras dan agama. Tapi siapa saja dapat menganggur, apakah kamu salah satunya? Pertanyaaan yang sering muncul adalah kenapa baanyak orang menganggur sedangkan lapangan pekerjaan terbilang tersedia ini yang tidak disadari masyarakat bahwa bekerja butuh yang namanya skill dan pengetahuan diera global ini tentu setiap perusahaan akan mencari siapa yang bener-benar siap untuk bekerja dan mempunyai alasan yang kuat untuk bekerja. Sebab mereka tidak mempunyai Pendidikan yang tinggi dan tidak mempunyai skill yang dapat membuat mereka jebol kedalam perusahaan sehingga membuat mereka harus siap tidak memiliki pekerjaan. Karena perusahaan hanya menerima orang yang dapat bekerja baik itu untuk yang mempunyai jabatan dari yang paling tinggi sampai pada yang paling bawa. Orang sering berpikir bahwa Pendidikan tidaklah penting dan sering menganggap bahwa orang yang saat ini kuliah hanyalah untuk membuang waktu mereka. Tapi inilah yang harus ditahu bahwa semakin meningatnya zaman maka kualifikasi orang yang ingin di rekrut juga harus memiliki Pendidikan dan disertai dengan skill.

Berikut tabel data pengangguran di Indonesia sesuai dengan usia .

1

60+ tahun

485.541

2

55-59 tahun

254.169

3

50-54 tahun

324.182

4

45-49 tahun

355.844

5

40-44 tahun

395.168

6

35-39 tahun

439.940

7

30-34 tahun

608.412

8

25-29 tahun

1.166.262

9

20-24 tahun

2.540.121

10

15-19 tahun

1.856.292

   

     Dari tabel ini dapat kita lihat bahwa pengangguran didominan oleh usia muda atau usia produktif untuk bekerja yaitu usia 15-50 tahun. Tentu ini menjadi pertanyaan besar kenapa pengangguran banyak dialami oleh usia yang masih produktif untu bekerja?  upah yang ditawarkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan dari tenaga kerja, semakin meningkatnya zaman tentu teknologi dan kriteria orang yang dicari juga harus meningkat baik itu dari skill, value dan pengetahuan sehingga banyak anak muda yang tidak dapat menyimbangi kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan.

   Akibat terburuk  dari pengangguran adalah berkurangnya tingkat kesejahteraan yang telah digapai oleh seseorang, dan semakin meningkantnya kemiskinan dan dapat berujung pada tindakan kriminal atau kejahataan. Namun ada juga yang membuat pengangguran meningkat yaitu kurangnya rasa nyaman dalam bekerja dan memilih jalan untuk berhenti. Mungkin berhenti secara terhormat itu masih baik tapi bagaimana karena tidak nyaman dalam bekerja berujung pada pembunuha, contohnya adalah yang baru-baru ini terjadi dikota tetangga yang mana seorang bahwahan membunuh bosnya sendiri karena tidak nyaman bekerja ditempatnya. Dari sini bisa kita lihat bahwa kemungkinan banyak yang rela meninggalkan pekerjaan karena tidak nyaman dengan bawaan dari atasnya sendiri. Pengangguran juga terjadi bisa karena kondisi contohnya yaitu pada saat covid-19 melanda negara kita banyak orang yang harus diphk karena perusahaan tidak dapat berjalan normal saat datangnya wabah tersebut.

    Disni bisa kita lihat bahwa masalah pengangguran bukanlah hal yang harus dianggap enteng atau mudah tapi pengangguran adalah masalah yang dihadapi oleh setiap negara dan bahkan belum ada sampai saat ini negara yang bisa menjamin bahwa warga negaranya tidak ada yang menganggur.

   *Jenis-jenis Pengangguran

Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya

  1. Pengangguran Struktural, ada akibat dari pekerja yang tidak dapat mengimbangi struktur yang telah ditetapkan oleh negara maupun perusahaan. Contohnya dari struktur pertanian berubah ke industri atau ke niaga.
  2. Pengangguran Konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat kondisi-kondisi tertertentu baik itu yang membawa dampak besar atau kecil. Contohnya adalah Ketika terjadinya covid-19 maka permintaan tenaga kerja menurun dan  bahkan banyak yang harus diphk.
  3. Pengangguran Friksional, yaitu ada akibat dari adanya kesalah pahaman antara pelamar dengan penyedia pekerjaan/perusahaan, hal ini membuat calon pekerja tidak mempunyai informasi yang akurat.
  4. Pengangguran Musiman, yaitu  pengangguran yang tejadi pada musim tertentu saja.
  5. Pengangguran Teknologi, pengangguran yang ada karena kemajuan zaman dimana tidak dibutuhkannya tenaga menusia meleinkan sudah diganti oleh robot-robot canggih.
  • Pengangguran Voluntary, orang- orang yang tidak mau bekerja karena menganggap bahwa warisan yang mereka peroleh sudah dapat memenuhi kebutuhannya.

Pengangguran Berdasarkan Sifatnya

  1. Pengangguran Terbuka yaitu pengangguran yang sama sekali tidak bekerja atau tidak mempunyai penghasilan.
  2. Pengangguran Terselubung yaitu lebih dominanya pekerja pada satu jenis pekerjaan saja.
  3. Setengah Menganggur, yaitu sesorang yang bekerja hanya jika dibutuhkan saja atau dengan kata lain tidak meiliki pekerjaan yang menetap.

Dampak dari pengangguran sebagi berikut:

  • Menurunya pendapatan negara.
  • Semakin meningkatnya kemiskinan.
  • Meningkatnya kejahatan.
  • Pendapatan perkapital rendah.
  • Semakin menurunya kesejanteraan masyarakat.

Solusi untuk mengatasi pengangguran sebagai berikut:

  • Membuat lowongan pekerjaan sesuai dengan skill yang diliki oleh pelamar
  • Menciptakan lowongan pekerjaan bagi yang tidak memiliki Pendidikan yang tinggi
  • Membuat prakter kerja bagi para pelamar.

*KEMISKINAN

     Kemiskinan dapat didefeninisikan sebagai kondisi dimana seseorang atau kelompok yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya seperti kebutuhaan akan pangan dan pakan atau dapat dikatakan belum mendapatkan kata kesejahteraan. Di Indonesia pada bulan September tahun 2022 sebesar Rp.535.547,00/perkapital dan secara tercatat rata-rata rumha tangga miskin di Indonesia sebanyak 4,34 KK(kartu keluarga). Banyak yang terjadi akibat dari kemiskinan ini contohnya, adalah orang-orang yang mau mencuri untuk memenuhi kebutuhannya, mungkin kita berpikir kenapa tidak bekerja saja dari pada harus mencuri yang secara sadar itu adalah tindakan kriminal. Namun mereka tidak bekerja mungkin karena kualifikasi mereka tidak sesuai dengan tempat yang mereka ingin. Dan kemiskinan juga terjadi akibat dari ketimpangan antara pendapatan dan pengeluaran. Tinggi pengeluaran membuat masyarakat harus bekerja keras untuk dapat memenuhinnya.

    Disinilah diperlukan dorongan  dari pemerintah meninjau bagaimana harga dari bahan pagan yang bereda dimasyarakat apakah sesuai dengan harga jual hasil tani dari masyarakat. Rendahnya harga dari hasil pertanian membuat beberapa petani tidak mau lagi bekerja karena harga pupuk yang tinggi namun harga dari hasil tani yang sangat rendah. Contohnya adalah diprovinsi Sumatra utara pada bulan April-mei yang mengalami ke anjlokan harga pada tanama cabai, tercatat bahwa harga dari satu kilo cabai hanya Rp.19.000/kg sedangkan pupuk untuk tanaman cabai sangat mahal. Padahal jelas kita tau bahwa provinsi Sumatra utara rata-rata memiliki mata pencarian sebagai seorang petani, namun bagaimana jika hasilnya yang mereka harapkan tidak sesuai dengan yang telah mereka keluarkan.

   Hal ini juga harus menjadi perhatian dari pemerintah-pemerintah daerah untuk mengolah daerahnya supaya tidak mengalami kerugian sangat besar. Karena hal ini juga dapat membawa daerah tersebut kedalam kemiskinan yang semakin berlanjut

   *Jenis-jenis kemiskinan

1. Kemiskinan absolut adalah kondisi dimana pendapatan seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhanya yang diperlukan atau berada dibawah kata cukup.

2. Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang terjadi akibat adanya perubahan dari pimpina yang paling atas dan mempengaruhi semua lapisan.

3. Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang terjadi akibat adanya kesenjangan pada masyarakat yang tidak mau mengenal hal baru dan menganggap bahwa yang diturunkan nenek moyang mereka adalah hal yang terbaik.

4. kemiskinan struktural kurangnya pengetahuan atau informasi yang diketahui mesyarakat tentang tatanan negara yang membuat mereka hanya berada disitu-situ aja tanpa mau melihat dunia luar atau tidak mau bberkembang.

*Penyebab kemiskinan sebagi berikut:

1. Rendahnya pendapatan masyarakat perkapital

2. Tingginya laju pertumbuhan atau angka kelahiran

3. Banyaknya masyarakat yang menganggur

4. Meningkatnya angka kejahatan

5. Sulitnya mencari pekerjaan

6. Pembangunan yang tidak merata

7. Rendahnya Pendidikan

*KEJAHATAN

   Kejahatan adalah tindakan atau perbuatan yang melanggar atau tidak sesuai dengan UUD dan norma-norma yang ada dalam masyarakat dan hal ini dapat merugikan individu maupun kelompok. Kata terdiri dari dua kata jahat dan pejahat, jahat adalah tindakan sedangkan penjahat adalah pelaku dari tindakan tersebut. Kejahatan bukanlah hal baru lagi ini  merupakan hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang kriminal. Contoh kejahatan adalah pencurian, pembunuhan, korupsi juga merupakan suatu kejahatan karena merugikan orang. Setiap kejahatan tentu dilakukan secara berbeda tidak mungkin ada yang sama persis namun semua itu tetap mendapatkan hukuman yang sebanding dengan mereka lakukan.  

     Mengapa kejahatan tetap ada sedangkan pemerintah sudah mengeluarkan hukuman bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran. Kejahatan terjadi bukan karena mereka takut untuk dihukum namun mereka sudah mengerti akan konsekuensi yang mereka peroleh jika melakukan kejahatan. Disini dibutuhkannya kerjasama antara aparat negara supaya memberikan sosialisasi bagi para penjahat supaya mereka menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah tindakan tidak dibenarkan oleh UUD. Kejahatan sering terjadi akibat dari seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya  mereka melakuka segala cara dalam memenuhinya walaupun dengan cara kotor. Dengan cara mencuri, membunuh bahkan tindakan kekerasan seksual juga adalah contoh dari kejahatan. negara didunia ini belum ada yang dapat membuang bersih dari negaranya orang-orang yang melakukan kejahatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun