Gerakan ini secara teoritis adalah gerakan yang sangat bisa dibenarkan bukan dalam konteks deparpolisasi tetapi lebih pada citizen engagment dalam proses berdemokrasi. Ya, dalam prosedur demokrasi ada substansi demokrasi, artinya pesta demokrasi "pemilu" tidak hanya sekedar entertaint "pencitraan terhadap aktor" tapi proses demokrasi mampu melahirkan ikatan emosional antara pemimpin dengan yang dipimpin shg lahir dialektika ketika proses kepemimpinan itu berlangsung atau "menemukan hikmah kebijaksanaan" yang harus dijadikan komitmen bersama sebagai "kontrak politik", itulah hakekat demokrasi atau substansi demokrasi yg mengandung unsur unsur mutual trust " kepercayaan", kerakyatan, kebijakan & musyawarah dan "konsensus".
Keberadaan Walikota yang direkruit dari jalur independent memungkinkan memenuhi kriteria di atas. Peluang sangat Besar terbuka walau juga ada tantangan Saat harus bermitra dengan DPRD yang isinya sebagian adalah fundamentalis politisi parpol. Orang orang yang menjadikan politik sebagai mata pencaharian.
Kabar Terakhir dari gerakan mencari Walikota ini adalah bahwa setelah ditutup pendaftaran Bacalon dari Walikota Dan calon Walikota Joint telah terdaftar 15 kandidate berikut nama dan latar belakangnya:
1. GARIN N (SUTRADARA)
2. EMMY YUNIARTI (PENELITI)
3. AKHYARI HANANTO (NGO)
4. ADRIE PRIMERA NUARY (KARYAWAN SWASTA)
5. H MARTHA HAENRY (PENGUSAHA)
6. ESHA SATYA SAMJAYA (WIRASWASTA)
8. SITI RUHAINI DZUHAYATIN (WR 3 UIN SUKA)
9. HAMBAR RIYADI (DIREKTUR ANAK WAYANG IND)
10. LUSY LAKSITA (MC,PENYIAR,TRAINER)
11. ROMMY HERYANTO (KONSULTAN,PENDAMPING UMKM)
12. TITOK HARYANTO (PENELITI,MANTAN KPUD)
13. FITRI PAULINA ANDRIA (PNS INSPEKTORAT KOTA JOGJA)
14. DR.IR.R.R.H. TRANSTOTO HANDADHARI (MANTAN DIR PERHUTANI)
15. ARBHAK YHOGA WODODO (PNS dulu staff Pemkot Jogja ,pindah Ke Batang )
Semoga Jogja benar benar kembali baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H