Mohon tunggu...
David Efendi
David Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Kader Hijau Muhammadiyah

seorang warga biasa-biasa saja. Ingin berbagi sebagai bagian upaya memberikan arti hidup small act of Kindness. Pegiat Perpustakaan Jalanan Rumah Baca Komunitas yang memberikan akses bacaan, pinjaman buku tanpa syarat dan batas waktu. Belajar apa saja sebagai kontributor di www.rumahbacakomunitas.org

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tindakan-tindakan Asik Perlawanan

20 Maret 2016   06:07 Diperbarui: 20 Maret 2016   08:29 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal di Jogja masih banyak sisi yang menyenangkan. Jadi belum terlalu revolutif Jika Kita tebarkan "I am not fine" sebagaimana yang terjadi di Korea beberapa tahun silam yang membuat geger satu negara. Sisi-sisi manusiawi dari kota Yogyakarta masih gampang dijumpai ditengah badai pasar kapitalisme. Salah satu Keasikan itu adalah RBK on the street (ROTS) atau yang dikenal dengan perpustakaan jalanan yang dbesut pegiat Rumah Baca Komunitas. 

Setiap minggu pagi biasanya ada broadcast yang beragam. Salah satunya ini:

 #perpustakaanjalanan

#rots

Joging, ambil sampah, berbagi makanan, berbagi buku, berbagi kisah, berbagi pengalaman, saling menghargai sesama manusia, mencintai perbedaan, gembira, menularkan kegembiraan.

Sahabat yang baik, bagi yang luang mari Besuk Kita berkumpul di alun alun kidul untuk menyatakan diri, menegaskan diri bahwa Kita adalah mahluk sosial. Sekecil APA pun kebaikan yang diperjuangkan, itu adalah kedahsyatan di akhir Zaman. Kita berjanji #dekaptetangga #pelukeratamalkebaikan #mariberbagibukupadatetangga

ROTS | www.rumahbacakomunitas.org|#RumahnyaManusia | #mikrobaliterasi | @mabacakomunitas | rumahbacakomunitas@gmail.com |

Broadcast via socmed ini ditujukan sebagai pengingat para pegiat Dan siapa saja untuk menggembirakan kegiatan perpustakaan minggu pagi INI. Banyak volunter datang pergi selama dua tahun ini[caption caption="Poster ROTS (doc.RBK)"][/caption]I. Daya tahan sebagai kekuatan yang disadari yang mampu melanjutkan tindakan tindakan mulia walau kecil.

Masih teringat betul, Tiga Anak muda membawa tikar Dan Beberapa kardus buku ke alun alun kidul. Itu kejadian Beberapa bulan sebelum pilpres 2014. Bulan juni 2014, ROTS menyapa masyarakat di alun alun (lapangan rakyat, public space). Saya juga masih Ingat Salah satu gambar di kertas HVS bertuliskan pilih Presiden yang pro gerakan literasi bersamaan dengan gambar Dua calon Presiden yang berlaga.

Hampir Dua tahun ROTS yang juga dikenal sebagai perpustakaan jalanan bekerja dalam dedikasi untuk membuktikan pada diri sendiri bahwa buku adalah hak setiap manusia. Memberikan akses yang muda bagi publik Berarti Kita telah menunjukkan keberpihakan Kita pada sesama, pada para pembaca.

Ada banyak kisah yang inspiratif dari Perjalanan INI. Ada banyak kekuatan individual, ada juga kebanggaan sebagai bagian dari Komunitas inklusif INI. Bagi Saya sendiri, adalah kebahagiaan ketika bisa mengantarkan buku buku Kepada orang tua asuhnya, Kepada pembacanya. Ini juga bagian dari tindakan tindakan asik perlawanan.

Seorang relawan Arya Dwiyoga mencatat pengalaman pertama di ROTS demikian dalam status FBnya:

Kemudahan mengakses bahan bacaan adalah hak setiap individu ! Foto ini saya ambil ketika ROTS (RBK on the street) minggu, 22 Nov 2015, bapak tersebut adalah pedagang es dawet yang meninggalkan lapak dan sembari menunggu pembeli, beliau menggunakan waktunya untuk membaca. Sedangkan gerobak dibelakangnya itu adalah gerobak cilok, nampak kosong dan tidak ditunggu pemiliknya, yang ternyata pemilik dari gerobak tersebut juga sedang membaca buku (sayangnya tidak kefoto) posisinya disamping bapak pedagang dawet tersebut.

Dalam hal ini menunjukkan bahwa, setiap individu mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk dapat menikmati ruang publik yang memanusiakan manusia. Sudah saatnya Pemerintah daerah berbenah dari segala pembangunan ekonomi yang gencar - gencarnya dilakukan dan cobalah memperhatikan hal - hal seperti ini, sisakan ruang untuk RTH (ruang terbuka hijau) ataupun taman yang nyaman sebagai sarana bersosialisasi masyarakat maupun tempat edukasi yang mudah diakses untuk 'setiap lapisan masyarakat'.

Disisi lain pengharapan terhadap pemerintah juga akan sedikit membuat kita sesak nafas dan menghela nafas panjang, untuk itu mari siapaun yang memiliki kelebihan dalam bidang keilmuan apapun tumbuhkanlah kesadaran jiwa volunteer dari diri kita untuk berbagi. Maka dalam tahap inilah kita berada pada posisi yang dinamakan revolusi harapan, revolusi semut; rovolusi harapan adalah melakukan hal baik ditengah kerusakan yang terjadi, meskipun itu kecil dampaknya, tetapi dia bergerak melawan kerusakan, seperti halnya semut, dia kecil tetapi bergerak, bahkan sering diremehkan, tetapi ternyata dia mampu mengangkat benda yang lebih besar dari ukuran tubuhnya dan terus berjalan.

Ya, melawan Tak harus dengan Kata perlawanan. Apa yang dilawan Sebenarnya dari perpustakaan jalanan INI?

Pertama, Kita melawan egoisme dengan mengembangkan perilaku voluntirisme dalam berbagi buku Bacaan. Kedua, Kita melawan eklusivisme Bacaan dengan memberikan pinjaman tanpa syarat Kepada siapa saja. Juga, tanpa dibatasi waktu untuk djkembalikan. Keyakinan INI adalah keyakinan bahwa tindakan baik haruslah diperjuangkan sekuat tenaga. Tak cukup Amal nyata baik hanya di simpan di dalam hati.

Ketiga, melawan kecurigaan pada sesama dengan memberikan kepercayaan super penuh pada siapa saja yang meminjam. Trust ITU seperti harta Terakhir yang masih tersisa dari masyarakat Kita. Tentu, haruslah dihidupkan Dan dikembangkan sikap berprasangka baik Kepada pembaca buku, pada peminjam buku. Tanpa trust, Kita bukanlah siapa siapa, Tak Berarti APA APA bagi sesama.

Di rots ITU banyak dunia terhubung. Rots bukan sekedar buku, rots adalah praktik memanusiakan manusia. Inilah tindakan tindakan asik perlawanan.

Dengan Demikian, rots adalah praktik penyebaran ketulusan berbuat baik. Rots adalah madrasah ruhaniah yang kreatif yang meyakini juga bahWa siapa saja dapat menjadi bagian dari gerakan literasi. 

Rots juga dengan tepat menafsir Dan mempraktikkan bahwa di Mana saja adalah sekolah, Dan setiap orang adalah guru.Tentu saja setiap individu yang terlibat dapat merasakan nafas nafas kebaikan dengan caranya sendiri sehingga makna berbuat baik ITU Tak dimonopoli Salah satu tafsir. Belajar tanpa batas Dan berkarya suka suka. Inilah mantra yang ditularkan pegiat RBK.

Saya kira rots ini tak hanya tindakan kreatif, tapi dapat dibilang juga sebagai Bentuk tindakan asik perlawanan. Apa yang kita inginkan diperjuangkan dan dengan demikian Kita sedang melawan sesuatu. Selamat pagi, Utamakan setia kawan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun