Hadist ke-3, tentang perempuan Yahudi yang buta mencaci maki Nabi
Beberapa hari setelah Rasulullah SAW wafat, syaidina Abu Bakar Shidiq RA dibai'at menjadi khalifah pertama. Tugas menjadi seorang khalifah tentulah sangat berat. Syaidina Abu Bakar Shidiq berusaha memimpin seperti kepemimpinan Rasulullah SAW dan beliau ingin sekali menjalankan hidup seperti hidup baginda Rasulullah SAW. Untuk bisa mencapai tujuannya tersebut syaidina Abu Bakar RA bertanya pada Aisyah Rda (istri Nabi). "Wahai umi amirul mukminin, apa saja kebiasaan Rasulullah semasa hidup selain ibadah yang belum aku kerjakan?". Aisyah menjawab "Semua kebiasaan baginda Nabi telah engkau laksanakan kecuali satu hal, yaitu; Setiap hari Baginda Nabi selalu mengambil makanan dari rumah dan makanan tersebuat beliau bawa ke sudut kota Madinah, disana beliau menyuapi seorang nenek Yahudi yang buta matanya."
Abu Bakar pun segera mengambil senampan makanan di dalam rumahnya dan pergi ketempat yang disebutkan Aisyah untuk menyuapi nenek buta tersebut. Sesampai di sudut kota Abu Bakar menemukan seorang nenek pengemis buta yang tidak terurus, sepertinya memang perempuan tua itu sedang kelaparan. Tapi anehnya mulut perempuan tua itu selalu mengoceh dengan kata-kata yang menghina dan mencaci Rasulullah SAW. Menurut orang-orang di sekitarnya memang setiap hari nenek itu begitu, selalu menghina dan mencaci maki Baginda Nabi SAW. Awalnya Abu Bakar enggan menyuapi nenek yang menghina dan mencaci Rasulullah tersebut. Namun karena teringat kata-kata Aisyah bahwa setiap hari baginda Nabi selalu menyuapi nenek tersebut akhirnya Abu Bakar menghampiri dan menegor perempuan tua tersebut. "Wahai nenek diamlah, sesungguhnya Aku akan menyuapimu" Tegur Abu Bakar. Nenek itu menjawab "Terima kasih, tapi sebelum itu, aku hanya ingin mengingatkan engkau hai orang baik, bahwa jika kau mendengar nama Muhammad maka jauhi dia karena sesungguhnya dia adalah pembohong dan pendusta."
Kemudian dengan hati-hati Abu Bakar menyuapi nenek buta itu. Setelah dua suapan nenek tersebut menepis tangan Abu Bakar sambil berkata "Bukan... Sesungguhnya kau bukanlah orang yang biasa setiap hari menyuapi aku makanan, aku tahu orang itu sangat lembut dan sopan, kalau dia sudah dekat aku tau kalau dia yang datang. Bukan, kau bukanlah orang itu."Mendengar ucapan nenek tersebut Abu Bakar mennangis dan berkata "Wahai perempuan tua, sesungguhnya orang yang biasa menyuapimu setiap hari itu sekarang telah tiada karena dia telah wafat beberapi hari yang lalu. Dialah Muhammad yang selalu menyuapimu. Dialah Muhammad yang selalu engkau caci maki dan kau hina."
Mendengar penuturan Abu Bakar nenek tersebut tersungkur menangis dan menyatakan penyesalannya, nenek Yahudi itupun akhirnya menyatakan keislamannya.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari Nabi SAW. atas permasalahan pelecehan terhadap simbol-simbol dan ritual keagamaan. Bukankah semua kita mengakui bahwa Muhammad SAW. adalah figur yang sempurna dan paling layak untuk diteladani?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H