Pemerintah melalui juru bicara Gugus Tugas Covid-19 untuk berdamai dengan Covid-19 yang sebelumnya mengajak melawan. Hal ini pun semakin menimbulkan pro-kontra. Seperti keran air yang dibuka sementara tekanan begitu kuat, maka air pun meluncur deras. Kebijakan ini mendapat reaksi dingin dari tenaga medis dan paramedis. Mereka menuliskan "Indonesia Terserah" yang kemudian menjadi trending topik.
Kebijakan relaksasi atau pelonggaran ini justru terjadi menjelang Idul Fitri dimana dalam kondisi normal saja mobilitas masyarakat sangat tinggi. Mall atau pusat perbelanjaan dibuka, arus mudik meski masih dihimbau tidak mudik, makin deras. Hal ini berdampak pada terjadinya kerumunan massa yang cenderung mengabaikan protokol kesehatan.
Saat pusat-pusat perbelanjaan, bandara, stasiun, dan terminal dibuka kembali, dan terjadi kerumunan, justru larangan untuk melaksanakan Shalat Id di masjid atau lapangan disampaikan. Sebagian masyarakat merasa heran dan bingung dengan sikap pemerintah. Sebagian lainnya mengikuti anjuran tersebut.
Berangkat dari persoalan tersebut beberapa masyarakat berpikir bahwa ke pasar atau pusat perbelanjaan saja, orang tidak merasa khawatir tertular virus, apalagi ke masjid atau tempat ibadah lainnya. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan warga atau masyarakat tetap melaksanakan Shalat Id di masjid atau lapangan.
Sebagian pengurus masjid lainnya tidak melaksanakan shalat Id berjamaah. Tentu mereka juga memiliki pertimbangan yang matang. Beberapa masjid yang biasanya menjadi transit masyarakat luas banyak yang tidak menyelenggarakan Shalat Id karena jamaah yang hadir diperkirakan dari berbagai kalangan yang tidak diketahui asal usulnya atau riwayat perjalanannya.
Tidak saling menghujat atau menjelekkan kedua pilihan tersebut adalah cara terbaik agar kita tetap menjaga ukhuwah. Setiap pilihan tentu memiliki konsekuensinya masing-masing. Bagaimanapun juga tidak ada warga yang ingin tertular virus corona, kelengahan dan ketidakpedulian kita yang bisa menjadi penyebabnya.
Hal yang perlu dijaga oleh kita adalah tetap peduli dan menjaga diri agar selalu bersih dan sehat. Saat kondisi kita bersih dan sehat kita akan mudah tertular virus corona. Bagi yang tetap menjalankan ibadahnya di masjid atau rumah ibadah lainnya teruslah menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Bagi yang di rumah saja jangan tinggalkan ibadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H