Live In merupakan salah satu program kegiatan SMP Negeri 1 Cirebon yang bertujuan membentuk karakter siswa, di antaranya dalam membentuk kemandirian dan kepedulian. Kegiatan ini juga mengajarkan siswa dalam menghadapi kehidupan secara nyata. Mereka dititipkan ke rumah-rumah penduduk untuk mempelajari kehidupan nyata selama 3 hari.
Kegiatan yang diikuti oleh 425 siswa ini merupakan kegiatan yang pertama kali bagi SMP Negeri 1 Cirebon. Dari sejumlah siswa tersebut mereka dititipkan ke 106 rumah (homestay). dengan rata-rata 4 anak setiap homestaynya. Mereka akan mengikuti setiap aktivitas yang dilakukan oleh orangtua asuhnya masing-masing.
Live in SMP Negeri 1 Cirebon dilepas oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Dr. Irawan Wahyono di halaman depan sekolah. Beliau berpesan kepada seluruh peserta Live In untuk selalu menjaga nama baik diri dan keluarga besar SMP Negeri 1 Cirebon. Beliau juga berpesan agar peserta Live In selalu menaati tata tertib yang sudah ditentukan oleh sekolah dan tata tertib serta sopan santun yang ada di keluarga orangtua asuh dan masyarakat sekitar.
Jagasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat ditempuh sekitar 2 jam dengan jarak kurang lebih 60km. Sesampainya di di Desa Jagasari, rombongan diterima di balai desa. Kemudian peserta Live In diserahkan secara simbolis oleh Kepala SMP Negeri 1 Cirebon Bapak Lilik Agus Darmawan dan diterima oleh Kepala Desa Jagasari, Bapak Muslikh.
Perjalanan dari SMP Negeri 1 Cirebon sampai ke lokasi Live In yakni DesaDesa Jagasari terdiri atas beberapa Blok, yaitu Blok Desa, Blok Kidul, Blok Legok, Blok Sarang Peuteuy, Blok Katawang, Blok Kaler, Blok Astana Gede, Blok Colom Lebak, Blok Colom Tengah, Blok Colom Tonggoh, dan Blok Sukamulya. Dari sejumlah blok itu, yang dipakai untuk kegiatan Live In hanya 4 blok yakni Blok Desa, Blok Kaler, Blok Kidul, dan Blok Colom Lebak.
Salah satu orang tua asuh, Ibu Mimin menuturkan bahwa mereka sangat senang dengan program ini. Mereka berharap anak-anak yang dititipkan di rumahnya kelak menjadi anak yang sukses. Ibu Mimin menyampaikan anak-anak sangat sopan dan tidak malu-malu. Siswa yang tinggal di rumah Bu Mimin ialah Makruf, Mufid, Daus, dan Damar.
Sementara itu, menurut Pak Dede dan Bu Entin kegiatan ini sangat positif karena dapat menambah saudara dan seperti keluarga sendiri. Anak-anak sangat menikmati sehingga mereka sangat enjoy. Keluarga Pak Dede dan Bu Entin ketitipan empat siswi yaitu, Diana, Salma, Nabila, dan Khansa.
Hampir semua anak peserta Live In sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka merasa senang karena mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang menarik saat bersama orangtua asuh mereka. Bahkan, ada yang berkomentar waktunya terlalu sebentar cuma 3 hari. Mereka meminta supaya waktunya ditambahin, semiggu atau sebulan sekalian.Â
Dalam kegiatan ini, panitia juga membuat Buku Panduan Live In. Buku panduan ini berisi tata tertib, jadwal, dan lembar kerja siswa (LKS). LKS dalam buku panduan ini sejenis jurnal yang harus diisi oleh peserta sesuai kelompoknya. Peserta juga diharuskan membuat dokumentasi baik berupa foto maupun video (ngevlog). Panitia berharap semoga kegiatan ini memberikan hal positif bagi seluruh siswa. Diharapkan kegiatan ini mampu membentuk karakter agamis, pintar, inovatif, dan kompetitif (APIK). Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Panitia Live In, Bapak H. Achmad Taufik dan dibenarkan oleh kepala sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H