Jaka Tawa merupakan nama sebuah masjid di Desa Pasindangan, Cirebon. Masjid ini berdasarkan catatan yang ada, dibangun pada 1571 dan direnovasi pertama kali pada 1952.
Sayang sekali keaslian dari Masjid Jaka Tawa ini sdh berubah sejak renovasi pertamanya. Awalnya bangunan hanya berupa seperti pendopo yang terbuat dari kayu. Namun, setelah renovasi dindingnya diganti tembok. Ornamen khasnya masih tetap dipertahankan.
Nama Jaka Tawa sendiri menurut Pak Anto salah satu penjaga Masjid muncul karena dulu ada seorang Jejaka (pemuda) yang murah senyum dan kerap bikin orang ketawa sehingga dijuluki Jaka Tawa.
Namun, masih menurut Pak Anto, ada yang meyakini bahwa sebenarnya Jaka Tawa itu yang benar adalah Jaka Takwa, yaitu Jejaka yang dikenal karena ketakwaannya, namun karena lidah masyarakat waktu itu agak susah, dari ke mulut ke mulut terdengarnya Jaka Tawa.
Sekitar tahun 1990-an masjid ini direnovasi lagi dan diperluas sehingga bisa menampung jamaah lebih banyak lagi. Perluasan masjid ini tidak mengubah luas dan posisi masjid utama, tetapi menambah ke arah samping dengan ciri khas bangunan menduplikat bangunan utamanya sehingga seperti masjid kembar.
Di samping masjid terdapat sumur gali dan dua makam. Sumur gali masjid ini berumur sama dengan umur masjid. Airnya selalu ada meski musim kemarau, masyarakat sekitar juga kerap menggunakan air sumur ini untuk keperluan sehari-hari. Rasa airnya tetap tawar meski berada dekat bibir pantai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI