Awal masa silam memaksa kita
untuk mengulang ingatan. Mimpi buruk
yang ternyata malah mengajari bagaimana
cara kita berjalan ke depan. Tidak
ada beda, sedikit lebih berat. Sekarang
kita kembali menjadi tokoh utama di
beberapa layar maya sebagai panggung
pertunjukkan. Katamu, lebih baik
berjalan bersamaan 'kan? Aku sudah
sepakat dengan syarat mutlak di lembar-lembar
permintaan yang kau buat. Lalu kau
takutkan gaya bercanda yang urakan. Padahal
di rambu depan aku sengaja berbalik
arah hanya untuk menemuimu. Mencuci
bilur dan menata tangis yang jatuh. Ayo
kubonceng saja! Aku punya motor
yang lebih sederhana dari biasanya. Kita
akan bercerita lebih banyak; akan berbagi
simpul agar lengkungmu timbul. Percayakan,
lekas akan kuutarakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H