Mohon tunggu...
Nurmansyah Amirudin
Nurmansyah Amirudin Mohon Tunggu... Administrasi - Tidak sedang merasa baik-baik saja

Jika untuk bergerak saja saya tidak mampu bukan berarti ide-ide gila di kepala saya mati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kutunggu di Beranda

19 November 2019   16:00 Diperbarui: 30 Agustus 2020   20:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mencintai yang disampaikan matahari

mengenai bercak-bercak putih langit.

Kicau yang jarang juga.

Elegi embun di dedaunan serta.

Gema syukur tanpa nada.

Aku sudah puasa sejak lama.

Bumi bulat bundar

dan hidup masih saja datar.

Musim panen telah tiba.

Kata-kata melimpah ruah

Sebahagia pagi buta.

Kopiku siap di beranda amarah.

Konon katanya, apa yang dipendam

akan diketemukan waktu.

Aku lenyap lesap tenang di inti bumi

bersama sampah, limbah dan kotoran sapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun