Pustaka di kepala selalu ingin lekas tumpah
pada beberapa kertas menuliskan ingatan
mengenai pesona sebuah senyum merekah
sebagai salah satu hal yang sering berguna di pikiran.
Pagi itu hujan tak tampak di garis langit.
Semesta sedang baik pada pertemuan singkat kita.
Dia telah merancang sebuah perahu rakit
untuk kita berlayar mengarungi luasnya gulita.
Malam itu juga seketika hujan tiba tidak di langit gelap.
Derasnya ada di kedua cekung pipi dari ujung kelopak matamu.
Aku dipaksa menyerah di bagian-bagian pertengkaran tertentu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!