Mohon tunggu...
Masbukhin
Masbukhin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha dan Pelaku E-Commerce

Gemar membaca, apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

JNE 33Tahun Tetaplah Unik, Teruslah Energik

29 Juni 2024   19:08 Diperbarui: 5 Juli 2024   19:35 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Langkah cepat pun diambil JNE, yakni mengubah model bisnis menjadi C to C dengan membuka banyak agen penjualan. Pembayaran model bisnis ini berbasis tunai; orang datang langsung ke agen dan bayar tunai. Disisi lain, agen penjualan juga solusi saat krisis ekonomi. Banyak orang yang putus kerja berkenalan dengan bisnis agen dengan modal tidak besar. Era krisis hingga tahun 2000, JNE juga memperkenalkan bisnis kurir.

Mulai tahun 2000, JNE kian penuh energi setelah sukses melewati krisis ekonomi dan bersiap menyambut pertumbuhan internet. JNE merilis logo baru dengan merek JNE EXPRESS dan sepanjang satu dekade hingga tahun 2010, reputasi produk JNE EXPRESS kian mencuat. Ada Regular, YES (Yakin Esok Sampai), OKE (tarif ekonomis), Super Speed (maksimum 24 jam untuk kota besar), Diplomat (bawa langsung kurir), International Express, JTR (kargo), dan Jesika (jemput dan antar ASI).

JNE tetap energik memasuki era digital dan masih bersemangat memacu kreativitas. Akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi logistik menjadi unit usaha tersendiri. Bernama JNE Logistics dan terpisah dari unit kurir ekspres. Dua produk utamanya adalah Warehouse and Fulfilment Service serta Distribution Service. Produk pertama melayani pengelolaan kegiatan logistik di gudang, juga menyediakan tempat penyimpanan barang. JNE Logistics sudah memiliki 25 warehouse di seluruh Indonesia.

Melalui produk Distribution Service, JNE Logistics melayani pengiriman barang dalam satu armada penuh. Armada pengirimannya bisa dipilih, ada tipe Blindvan, truk Colt Diesel Double (CDD), truk Colt Diesel Engkel (CDE), Fuso, dan Wingbox. JNE Logistics juga melayani pindahan rumah, apartemen, dan gedung. Paket lengkap, mulai packing barang, unpacking, sampai peletakan barang sesuai permintaan.

Setahun berselang, mulai tahun 2013, JNE melakukan ekspansi logistik dengan membuka pengiriman jalur laut dan jalur udara. Namanya JNE Freight. Layanan ini untuk memenuhi kebutuhan kiriman ekspor internasional, mencakup 220 negara. Pengalaman awal JNE dalam jasa kepabeanan menjadi pembeda. JNE siap memastikan proses bea cukai yang mudah dan aman, baik ekspor atau impor.

Tahun 2014, JNE kian kokoh didunia digital. JNE melakukan optimalisasi aplikasi mobile dengan meluncurkan MyJNE. Super aplikasi serba guna berbasis Android dan iOS yang terhubung dengan nomor telepon pelanggan. Baik sebagai pengirim maupun penerima. MyJNE membantu pelanggan mengecek tarif kiriman, menelusuri posisi paket, lokasi agen terdekat, juga kemudahan untuk transaksi digital.

Energi kreatif JNE tidak saja pada produk dan layanan. Tahun 2017, JNE mulai menyediakan pergudangan bagi usaha kecil menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM). Namanya E-Fulfillment dan ada pada seluruh cabang utama di Indonesia. Para pengusaha UKM dan IKM bisa menggunakan fasilitas pergudangan ini. JNE siap bertanggung jawab terhadap transaksi, distribusi, stok, sekaligus pengemasan. Gudang E-Fulfillment sudah ada di Bandung, Jakarta, dan Depok. Berikutnya menyusul Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Denpasar, dan Pontianak.

Dan, lompatan besar dari energi JNE terjadi pada 2020, yakni Mega Hub JNE. Mau tidak mau, suka atau tidak, JNE harus memiliki Mega Hub. Data Asperindo menunjukkan pertumbuhan tahunan industri berkisar 10 persen sampai 15 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan e-commerce melesat hingga 130 persen dengan nilai transaksi bakal lebih dari USD 130 miliar.

Artinya, bagi JNE, proses pengiriman paket hingga ke pengantaran kepada konsumen harus lebih cepat. JNE butuh mesin sortir otomatis yang bisa memangkas waktu sortir hingga 2-3 jam. JNE juga butuh teknologi yang terintegrasi. Bisa membuat predictive analytics agar konsumen bisa memantau paketnya langsung dengan mesin. Paling penting lagi, bagi JNE, akan terjadi penambahan kapasitas paket.

Mega Hub, alias gudang raksasa, itu telah berdiri. Pada lahan seluas hampir 5 hektar lahan di Kedaung Wetan, Neglasari, satu kawasan dengan Bandara Mas Tangerang. Mesin sortirnya canggih dan otomatis yang mampu memproses hingga 2 juta paket perhari. Atau rata-rata 48 ribu paket perjam. Berbekal Mega Hub dengan mesin sortir otomatis dan conveyor belt canggih, teruslah energik JNE.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun