Kegagalan Jokowi dalam mengangkat secara signifikan perolehan suara PDIP menjadi momentum bagi faksi pro megawati untuk menggugat kubu/faksi pro jokowi, namun demikian faksi pro jokowi tidak tinggal diam, kegagalan Jokowi justru dijadikan alat/senjata menjatuhkan puan maharani yang notabene ketua BAPILU PDIP, karena dianggap gagal mengangkat Jokowi dan mensosialisasikan jokowi kepada calon pemilih. kisruh antar faksi ini memuncak dengan diusirnya Jokowi oleh Puan Maharani beberapa waktu yang lalu.
Menjelang Pilpres, sepertinya tarik menarik antara faksi ini menjadi semakin kuat, sehingga banyak diantara tokoh senior PDIP yang mulai menyerukan agar megawati turun tangan menyatukan semua faksi yang bertikai di PDIP. diantaranya melalui penyatuan tim sukses pilpres dibawah satu komando, yaitu komando megawati. tidak boleh ada tim sukses selain tim sukses PDIP.. apakah seruan tersebut bersambut? entahlah... alih-alih menunggu hasil real count dan evaluasi internal, Jokowi dan faksi pendukungnya mulai bergerilya dan bersafari politik ke pimpinan-pimpinan partai politik untuk penjajakan koalisi meninggalkan Faksi pro Megawati dibelakang.
Pilpres 2014 ini akan menentukan nasib kedua Faksi, siapakah yang akan dominan diantara keduanya? kalau Jokowi Sukses sebagai Presiden RI periode 2014 - 2019, akan memuluskan faksi Pro Jokowi untuk meneruskan gerakannya mengambil alih PDIP, mulai mengurangi peran dan  fungsi faksi Pro Megawati dan mengakibatkan tenggelamnya trah Sukarno dalam tubuh PDIP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H