Mohon tunggu...
Ruben laotze
Ruben laotze Mohon Tunggu... -

Bergerak .!

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Pemuda Menuju MEA 2015

27 November 2015   15:56 Diperbarui: 27 November 2015   16:24 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 AEC (Asean Economic Community) merupakan pasar bebas dengan tujuan Menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, dimana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN. MEA akan diikuti oleh sepuluh Negara. diantaranya (Myamar, Thailand, Camboja, Singapore, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Laos, Philipine dan Brunei darussalam). Negara-negara itulah yang [caption caption="Foto: Ketua Umum PERMAS"][/caption]akan bersaing dalam AEC 2015 (Asean Economic Community 2015). Siapkah pemuda Indoneisa dalam menghadapi tantangan dengan pemuda-pemuda dari Negara lain?  Peran pemuda sangat penting dalam kemajuan suatu Bangsa dan Negara. Begitupula peran pemuda dalam menghadapi MEA 2015. Kita bisa melihat data BPS, tahun 2015, jumlah pemuda mencapai 62,6 juta orang, atau rata-rata 25 persen dari proporsi jumlah penduduk secara keseluruhan. Berkaca pada data tersebut, kekuatan daya saing pemuda memegang peran penting dan strategis membawa arah perjalanan bangsa, termasuk dalam menghadapi peluang MEA yang akan dimulai ahir tahun ini yang sudah di depan mata.  Namun keadaan pemuda saat ini sangatlah ironis. Posisi pemuda sebagian besar banyak mengalami stagnasi dan distorsi akibat disoreintas. Pemuda sekarang sudah kehilangan elan vitalnya sebagai salah satu the agent of change bagi kebangkitan bangsa. Saat ini pula mereka buta akan realitas sosial yang ada, ditambah dengan perilaku individualis, pragmatis, hedonis dan konsumtif yang menyebabkan menurunnya citra daya saing pemuda sebagai tonggak inovasi dan kedigdayaan suatu bangsa.   Daya saing yang kurang progresif dan dengan ketidakmerataan kreatifitas pemuda di semua level tingkatan pendidikan. Cukup mengkhawatirkan bagi sebagian kalangan intelektual muda yang notabene sering mendengungkan gerakan inovasi dan kreasi. Padahal kelihatannya bangsa ini punya kesempatan Emas untuk terus bangkit dibandingkan negara tetangga.  Kondisi tersebut menjadi koreksi mendasar bagi kita semua untuk bangkit. Pemuda memiliki peran besar dalam kemajuan bangsa di Era MEA ini harus mampu berkompetisi dengan pemuda-pemuda dari Negara lain.   Pemuda Indonesia Bisa, Indonesia Jaya.!#PERMAS untuk Sampang Emas. Oleh : Mukorrobin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun