Semakin banyak berita simpang siur antara kedua calon presiden Prabowo dan Jokowi seiring makin dekatnya pemilu presiden. Banyak yang dapat info positif dari salah satu capres yang didapat hanya dari media2 yang "lebih" mendukung capres yang bersangkutan, begitu juga berita2 miring dari masing2 capres. Kadang berita positif dan negatif dari kedua capres hanya prasangka yang ujung2nya cuma tipu2 alias HOAX. KPU telah melakukan fit and proper test kepada kedua calon presiden yang ada. Salah satu fit and proper test nya adalah Psikotes atau Tes Pskologi. Para capres mengerjakan 500an soal Psikotes dengan batasan waktu. Dengan soal yang kadang berulang2 tanpa disadari capres ini dituntut untuk konsisten dan jujur. Dari tes ini para capres bisa dinilai kepribadiannya, apakah orang yang konsisten, tidak konsisten, jujur, pembohong, berjiwa kepemimpinan, atau hanya pengikut dan sifat-sifat yang lainya. Beberapa perusahaan menggunakan Psikotes untuk menentukan calon karyawannya. HRD akan menggunakan hasil Psikotes sebagai salah satu komponen utama dari penerimaan karyawan. Walaupun akurasinya tidak 100%, tapi hasil Psikotes ini cukup mewakili kepribadian seseorang. Nah KPU harusnya mengumumkan hasil Psikotes atau fit and proper test yang telah dilakukan oleh kedua capres ini. Walaupun sebenarnya hasil fit and proper test merupakan sangat personal dan rahasia. Namun masyarakat harusnya tau kepribadian capres yang akan dipilihnya, bukan sekedar tau kepribadian dari berita2 "pesanan" dari timsukses masing2 presiden. Masyarakat harus tau kepribadian sesungguhnya sang capres yang akan dipilih agar tidak menyesal. Anggap saja capres yang terpilih nanti adalah karyawan dari rakyat Indonesia, jadi rakyat Indonesia berhak memilih (mempekerjakan) capres yang berkepribadian sesuai. Ya monggo silahkan berdiskusi di sini. :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H