Tafsirul Washit, FKairo, Dar Nahdlah: 1997K, juz XV, halaman 484).
Prof Quraish Shihab pakar tafsir Indonesia dalam bukunya Tafsir Al-Misbah menjelaskan, surat Al- 'Adiyat 1-5 merupakan gambaran mendadaknya kedatangan hari Kiamat. Seperti mendadaknya serangan tentara berkuda di tengah kelompok yang merasa kuat, tetapi ternyata mereka diporakporandakan.
Sejauh pelacakan penulis, dalam kitab-kitab tafsir turats belum ada penafsiran ayat seperti pandangan Quraish Shihab seperti di atas Mayoritas mufasir tidak mengaitkan muqsam bih (obyek sumpah) dalam ayat-ayat di atas dengan hari kiamat, karena muqsam alaih dari qasamnya adalah ayat berikutnya yaitu:
Tidak ditemukan juga dalam Al-Qur'an Allah bersumpah dengan hari Kiamat. Sebagaimana dijelaskan paraulama, obyek sumpah dalam Al-Qur'an kalau bukan dengan zat Allah sendiri, ya dengan mahluk- mahluk- nya.Dengan demikian, berarti Prof Quraish Shihab menjadikan ayat-ayat di atas dipahami sebagai gambaran tentang mendadaknya kehadiran hari Kiamat sebagai muqsam bih atau obyek sumpah.
Berangkat dari itu beliau mengatakan: "Permisalan yang dikemukakan ayat-ayat di atas
mendadaknya serangan tentara berkuda, boleh jadi tidak berkenan atau berkesan di hati sebagian orang
yang hidup pada abad ke-20 ini. Abad ini adalah abad peluru kendali, senjata nuklir dan perang bintang,sehingga dapat saja kesan itu mengantar kepada pernyataan bahwa apa yang diungkapkan Al- Qur'an sudahketinggalan zaman."
Terakhir ia mengatakan:" Penulis menyarankan kepada semua pihak yang membaca Al-Qur'an agar tidakbersifat egoistis dengan mengharapkan gambaran serta petunjuk-petunjuk Al-Qur'an ditujukan untuk dirinya atau generasinya saja. Al-Qur'an turun kepada masyarakat abad ke-6, juga abad ke-20 dan abad- abad selanjutnya.
Masing-masing dapat memetik petunjuk-petunjuk yang bermanfaat serta nilai-nilai yang terkandung dalamredaksi petunjuknya, seandainya pesan har_ahnya tidak sejalan dengan pengalaman hidup atau perubahan sosial mereka. Apalagi memang tidak ada suatu ajaran--- yang universal sekalipun---yang menguraikan ide dan nilai-nilai ajarannya dengan memberikan contoh-contoh yang seluruhnya bersifat universal pula, ataumengemukakannya dengan bahasa yang dipahami atau digunakan oleh seluruh manusia, seluruh generasi, kapan dan di manapun mereka berada." DM Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, FLentera Hati, Cilandak Timur Jakarta: 2005K, volume XV, halaman 464-465).
Tampaknya Prof Quraish dengan penjelasannya itu ingin mengaktualisasi kandungan Al-Qur'an agar tetapberkenan dan berkesan untuk orang-orang yang hidup di zaman ini. Namun demikian, hemat penulis, Sebenarnya hal itu tidak diperlukan jika dari awal pembaca Al-Qur'an memahami obyek sumpahnya adalah kuda yang digunakan untuk jihad : sabilillah, bukan tentangmendadaknya kehadiran hari Kiamat. Wallahu a'lam.