"Itu keponakan pamanmu itu, kalau tidak salah namanya Zahrah."
"Alhamdulillah, terimakasih bapak dan ummi. Memang dia perempuan yang selama ini idamkan."
"Jadi kamu sudah saling kenal."
"Iya ummi dia perempuan yang memang aku inginkan. Mungkin lebih baik tunangan ini cepat disegerakan biar aku cepat tenang."
"Baiklah, Insyaallah mungkin Minggu depan bapak dan ummi akan menemui kedua orangtuanya."
Hati mulai lega, perempuan yang di idamkan akan menjadi calon pendamping hidup yang sebenarnya. Rasa bingung dan sakit kepala mulai hilang tinggal menunggu waktu untuk menjadi tunangan ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H