Senja berganti malam, akupun sudah sampai di rumah. Suasana gelap tanpa ada penerangan sama sekali, karena malam ini ada pemadaman listrik secara bergantian. Baterai hp sudah tinggal 10% lagi, kalau digunakan sebentar lagi akan habis. Aku biarkan di atas meja tanpa aktivitas.Â
Aku pun langsung masuk ke kamar menghidupkan lampu khusu mati lampu, sinarnya cukup satu ruangan dan membuat asik aku menulis berbagai pemikiran dan analisis serta cerita-cerita menarik. Buku tebal sudah terpenuhi dengan berbagai jenis tulisan mulai dari fiksi sampai non fiksi.
"Affan.... " suara bapak memanggilnya dari ruang tamu. Akupun langsung keluar melepaskan tulisan yang sedang ku tulis.
"Iya bapak," jawabku.
"Kamu besok punya kegiatan atau mau ke kampus?" Tanya bapakku.
"Tidak, pak."
"Kalau begitu ikut ke rumah pamannya besok, karena ada Acara."
"Iya."
Setelah itu aku masuk ke kamar kembali dan  berbaring ke kasur menghilangkan rasa letih dari aktivitas kuliah seharian. Duduk tanpa henti mendengarkan presentasi mata kuliah dari teman-teman. Berbagai argumentasi memasuki ruangan penghimpun kosa kata berbagai pendapat teman-teman menguasai jiwa Mahasiswa dan mahasiswi.
Malam semakin larut, lampu belum bisa menyala. Mata tidak bisa dikendalikan lagi untuk lelap tidur. Aku pun pejamkan kedua mataku untuk menghilangkan semua pikiran yang simpang siur serta menghilangkan rasa letih.
Detik jam terus berganti dari angka ke angka dari menit ke menit sampai menuju angka 03.00 waktu seperempat malam di mana waktu ini merupakan tempat istijabah untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Â Di seperempat malam ini aku langsung bangun untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat tahajud seperti malam-malam sebelumnya.
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda : "Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari." (HR. Muslim No. 1163)
Di sini aku curahkan segala-galanya yang aku inginkan dan aku impikan di masa kini dan masa akan datang termasuk jodoh yang belum diketahui siapa orang yang akan mendampingi hidupku ini. Apakah orang yang ku kenal saat ini dan  apakah masih ada wanita lain yang dirahasiakan oleh Allah SWT. Karena itu di sini aku bersujud meminta kepada Allah SWT untuk mengabulkan semua keinginan serta petunjuk yang baik.
Selepas melaksanakan shalat tahajud, akupun langsung membaca Al-Qur'an, kitab yang suci yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw dan tidak ada nabi setelah beliau. Lantunan ayat suci Al-Quran tidak hanya aku yang melantunkan akan tetapi dari masjid-masjid terdekat ramai dengan membaca ayat suci Al-Quran menyambut datangnya fajar Shodik yang menandakan bahwa azan subuh segera dikumandangkan.
Bapakku sudah ada di musholla begitu dengan ibu yang sama-sama aktif shalat tahajud bersama. Adik dan emba' masih dalam mimpi di bawah alam sadarnya. Ia memilih menikmati mimpi-mimpi indahnya sehingga tidak bisa membuka matanya untuk lepas dari alam mimpinya.
Bapak dan ibu sudah menyelesaikan shalat tahajud serta zikir malam dan membaca Al-Qur'an beliau langsung membangunkan putra-putrinya termasuk aku yang dikira belum bangun.
"Affan..." Ibu memanggilnya dari daun pintu kamar.
"Iya ibu, aku sudah bangun," responku dan ibu kembali ke kamar adik dan emba' yang belum juga lepas dari alam mimpinya.
Setelah berkali-kali dibangunkan akhirnya mereka berdua bangun dan segera mengambil wudhu untuk siap-siap melaksanakan shalat subuh yang sebentar lagi akan tiba.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI